Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

TEORI AKUNTANSI SYARIAH : Akuntansi dalam Kerangka Islam

Setelah kita kaji keberadaan sistem akuntansi kapitalis, dapat ditemukan beberapa persoalan tersebut utamanya berkaitan dengan hal kepemihakan, konsep dasar, standar, dan metode akuntansi. Akuntansi pada dasarnya akan selalu berhubungan dengan distribusi aktiva perusahaan, hak residual atas aktiva pada saat likuidasi dan hak ekuitas (kekayaan) pada perusahaan yang sedang berjalan baik. Kesemuanya ini merupakan tujuan penting yang hendak dicapai dalam penyajian value added statement atau laporan nilai tambah, yang dalam teori akuntansi konvensional sama dengan laporan laba rugi. Pada saat kita mngkaji ilmu atau teori akuntansi syari’ah tidak dapat ditinggalkan kerangka teori akuntansi konvensional. Sehubungan dengan hal tersebut, secara konvensional ada banyak teori yang berkaitan dengan pembahasan kekayaan pemilik. 1. Teori pemilikan (Proprietary Theory) Teori ini menyatakan bahwa akuntansi terjadi karena bentukan dari persamaan dasar sebag

Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut PSAK (Panduan Standar Akuntansi)

Karakteristik kualitatif (kualitas) merupakan suatu ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya.  Berikut adalah karakteristik laporan keuangan dilihat dari segi kualitas berdasarkan Panduan Standar Akuntansi (PSAK)*: 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan di dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. 2. Relevan Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

Penyajian laporan Keuangan Bank Syariah

Penyajian laporan Keuangan Bank Syariah pada dasarnya sama seperti laporan keuangan Bank Konvensional, hanya saja ada tambahan pos-pos tertentu. Berikut ini adala rinciannya: 1.  Laporan posisi keuangan (neraca) Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.  2.      Laporan laba dan rugi Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban. 3.      Laporan arus kas 4.      Laporan perubahan ekuitas 5.      Laporan perubahan investasi terikat Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan invest

Dasar Hukum Akuntansi Syariah

Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah Nabawiyyah, Ijma (kesepakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu), dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah-kaidah Akuntansi dalam Islam, memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah sesuai dengan norma-norma masyarakat Islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi tersebut. Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional terdapat pada hal-hal sebagai berikut: Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi; Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan; Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal; Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang;

Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional

Akuntansi Syariah (Islamic Accounting) adalah akuntansi yang mempunyai tujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi baik bagi individu atau masyarakat dan sebagai upaya untuk mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan. Semua unsur yang terlibat aktivitas ekonomi seperti akuntan, auditor, pemilik, manajer dan pemerintah sebagai bentuk sarana ibadah. Akuntansi syariah lebih berorientasi ke bidang sosial. Akuntansi syariah meliputi isu yang tidak umum dibahas pada akuntansi konvensional. Pada prinsipnya aktivitas akuntansi syariah dalam kegiatan ekonomi harus berlandaskan prinsip dan kaidah syariah yang telah ditentukan. Dalam praktiknya akuntansi syariah tidak sepenuhnya terbebas dari pengaruh akuntansi konvensional. Namun kedua jenis ini akan jelas terlihat dari perbedaan prinsip yang di anut. Prinsip Umum Akuntansi Islam Akuntansi syariah merupakan akuntansi yang mempunyai 3 kompone

Manfaat Informasi yang dihasilkan oleh Metode Variable Costing

Metode variable costing merupakan metode perhitungan biaya produksi yang hanya menghitung biaya-biaya variabel saja ke dalam biaya pokok produksi. Metode variable costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja variabel, dan biaya overhead pabrik variabel. Metode variable costing dikenal dengan nama direct costing. Sebenarnya istilah dari direct costing sama sekali tidak berhubungan dengan istilah direct cost (biaya langsung).  Pengertian biaya langsung dan tidak langsung tergantung erat tidaknya hubungan biaya dengan obyek penentuan biaya, misalnya: produk; proses; departemen; dan pusat biaya lainnya. Biaya langsung dalam hubungannya dengan produk (direct cost) merupakan biaya yang mudah diidentifikasi atau diperhitungkan secara langsung kepada produk. Ketika perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, maka seluruh biaya produksi merupakan biaya langsung dalam hubungannya dengan produk. Sehingga tidak selalu biaya langsung dalam hubungannya dengan produk merupakan biaya

Biaya dalam Hubungan dengan Produk

Biaya dalam Hubungan dengan Produk- Biaya dalam akuntansi biaya menurut diartikan dalam dua pengertian , yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Beban atau expense adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pendapatan di masa yang akan datang.  Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan beban (expense) dan kerugian (loss). Sering kali istilah biaya (cost), beban (expense) dan kerugian (loss) digunakan dalam pengertian yang sama. Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan. Beban (expense) adalah biaya (cost) yang dapat memberikan manfaat (expired cost), dan termasuk pula penurunan pada asset atau kenaikan pada kewajiban sehubungan den