Pada perusahaan yang besar dan pengelolaan produk melalui beberapa tahapan kegiatan produksi perlu dikorelasikan dengan bagian atau departemen oleh karena itu harus dilakukan departemetalisasi berkaitan dengan unsur biaya overhead pabrik. Departemantailsasi biaya overhead pabrik semakin dibutuhkan pada pabrik yang mengolah produk atau pesanan yang tidak selalu mengikuti proses yang sama atau memungkin produk tersebut dijual sebelum melalui beberapa tahapan pengolahan, misalnya pabrik tekstil yang dapat menjual benang dan mori yang belum disempurnakan yang dihasilkan.
Departemantlisasi merupakan biaya overhead pabrik adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau cost center (pusat biaya) kedalam biaya overhead pabrik yang dibebankan. Untuk tujuan pembebanan biaya overhead pabrik (BOP) kepada produk, tarif BOP akan dihitung untuk setiap departemen produksi sehingga produk atau order akan dibebani BOP sesuai dengan departemen produksi yang dilakukannya dan selisih BOP akan dianalisa untuk setiap departemen produksi.
Tujuan Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Baca Juga
Adapun tujuan departementalisasi BOP adalah sebagai berikut :
- Untuk pembebaban BOP harus dilakukan proporsional dan teliti, disebabkan karena produk atau pesanan akan dilakukan pembebanan sesuai dengan departemen produksi yang dilalui yaitu sebesar tarif BOP yang dilalui dikalikan dengan kapasitas pembebanan yang diserap oleh produk yang bersangkutan di departemen produksi tersebut. Contoh benang dibebankan pada departemen pemintalan akan tetapi tekstil sudah dilakukan penyempurnaan di departemen pemintalan, departemen tenun dan departemen penyempurnaan sesuai tarif.
- Untuk pengendalian BOP yang lebih menyeluruh. Hal ini ditunjukan oleh departemen yang dapat dijadikan pijakan untuk meletakan tanggungjawab atas terjadinya biaya disetiap departemen tertentu, selisih BOP yang terjadi akan dianalisa pula oleh departemen produksi.
- Untuk dasar pengambilan keputusan oleh manajemen.
Tujuan tersebut dapat dicapai diperlukan syarat pada kondisi sebagai berikut :
- Ketepatan dalam menentukan jumlah departemen produksi dan departemen pembantu yang dibutuhkan. Jika departemennya dibentuk sedikit akan berakibat pada pembebanan yang tidak proporsional dan dalam hal pengenalian kurang komprehensip tetapi apabila jumlah departemen yang terlalu banyak akan meningkatkan biaya dan waktu yang dikorbankan kemungkinan tidak sesuai dengan manfaatnya.
- Pembagian departemen hendaknya selaras dengan pembagian struktur organisasi di dalam pabrik.
- Dapat dipilih dasar distribusi, alokasi, maupun pembebanan yang tepat
- Penentuan dasar kapasitas dan besarnya kapasitas dengan tepat yang sesuai dengan variabelitas BOP.
Kapasitas Pabrik
Ada 4 (empat) tingkat yang biasa digunakan dalam menentukan tarif overhead pabrik. Tingkat kegiatan ini merupakan kapasitas produksi atau kapasitas produksi sebagai berikut :
- Kapasitas ideal (teoritis). Mengasumsikan keadaan yang sempurna dimana sama sekali tidak ada hambatan-hambatan, dengan demikian dimungkinkan pada kapasitas tertinggi dengan kecepatan penuh tanpa noise.
- Kapasitas realistis (praktis). Diasumsikan kapasitas ideal tidak tercapai dalam perusahaan, oleh karena itu kapasitas praktis mempertimbangkan faktor noise internal di perusahaan seperti kerusakan mesin, bahan baku kualitas rendah, suply bahan baku terlambat, kekurangan power dan ketidakhadiran pekerja, tidak efektik dan kegagalan produk, hari-hari raya dan besar lainnya, perhitungan persediaan yang kurang tepat dan jumlah pergantian waktu (work shifts). Tingkat kegiatan yang sama dengan konsep ideal minus noise-noise internal dengan asumsi kendala eksternal diabaikan.
- Kapasitas sesungguhnya diharapkan atau kapasitas jangka pendek. Tarif yang berbeda dihitung untuk masing-masing periode berdasarkan perubahan-perubahan permintaan dari produksi jangka pendek.
- Kapasitas normal atau jangka panjang, kapasitas ini mengakui adanya noise ekternal dan internal. Contohnya tidak menentunya pesanan dari pelanggan. Tingkat produksi sama dengan kapasitas praktis dikurangi oleh noise eksternal dan internal. Kapasitas normal ini berdasarkan permintaan dan penaksiran produk jangka panjang dan tetap konstan untuk masing-masing periode kecuali biaya tetap atau unsur-unsur biaya tertentu lainnya yang berubah. Kapasitas normal dasar pemikirannya adalah tarif overhead (overhead rate) seharusnya tidak berubah karena adanya periode-periode produksi tinggi dan periode-periode produksi rendah.
Dengan menggunakan kapasitas normal dalam memprediksi biaya overhead pabrik dan basis-basis alokasi, maka BOP yang dibebankan (applied) kepada jumlah produk yang dihasilkan biasanya berbeda dengan BOP yang sesungguhnya terjadi. Apabila BOP sesungguhnya lebih kecil dengan BOP dibebankan terjadi selisih (variance) disebut BOP yang lebih dibebankan (over applied factory overhead). Sebaliknya bila BOP sesungguhnya lebih besar dengan BOP dibebankan disebut BOP yang kurang dibebankan (under applied factory overhead). Maka variance ini harus dianalisi untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajemen dalam menentukan tindakan-tindakan perbaikan yang dianggap perlu.
EmoticonEmoticon