Tanya Jawab Akuntansi Persediaan Perusahaan (inventory)

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar persediaan (inventory) yang semoga bisa membantu pembaca sekalian semakin memahami mengenai persediaan.

Mengapa perusahaan masih perlu melakukan pemeriksaan fisik pada persediaan  ketika menggunakan sistem perpetual?

Jawab:
Perusahaan yang menerapkan sistem perpetual masih perlu melakukan pemeriksaan fisik pada persediaan akhir untuk dua alasan:
  • Untuk mengetahui ketetapatasn (akurasi) dari catatan sistem perpetual yang telah dibuat oleh perusahaan.
  • Untuk menghitung dan mengetahu berapa banyak persediaan yang hilang karena dicuri, terbuang karena mubazir, atau untuk mendeteksi pencurian yang dilakukan oleh pegawai.


Ada berapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat menentukan (jumlah) kuantitas persediaan?

Jawab:
Dalam menentukan kuantitas persediaan, perusahaan melakukan dua cara yaitu:

Melakukan Pemeriksaan Fisik Persediaan. Perusahaan melakuka pemerikasaan fisik pada akhir periode akuntansi. Pemeriksaan fisik meliputi kegiatan seperti menghitung, mengukur, menimbang setiap persediaan yang ada di gudang atau ada di tangan. Misalnya saja seperti stock opname.
Menentukan Kepemilikan Barang. Menentukan kepemilikan barang memang merupakan hal yang sedikit menantang bagi perusahaan. Ada dua pertanyaan yang harus dijawab saat menentukan kepemilikan barang oleh perusahaan, yaitu “Apakah semua barang yang dihitung (pada saat pemeriksaan fisik) adalah milik perusahaan” dan “Apakah perusahaan memiliki barang yang tidak masuk dalam hitungan?”. 

Dalam menentukan kepemilikan barang ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu ada barang yang sedang dalam transit (Good in Transit) dan barang konsinyasi (Consigned Good). Barang dalam transit menjadi milik perusahaan tergantung pada cara pengirimannya sedangkan barang konsinyasi yang dititipkan pada perusahaan tidak akan dihitung sebagai persediaan.

Bagaimana menentukan barang yang sedang dalam transit (Good In Transit)?
Jawab:

Menentukan barang dalam transit mungkin cukup kompleks dan rumit bagi perusahaan. Barang dalam transit adalah barang yang sedang dalam perjalanan (darat, laut, udara). Perusahaan mungkin membeli barang yang belum sampai di gudang atau sudah terjual tapi belum sampai pada pembeli. Untuk mendapatkan jumlah persediaan yang tepat pada akhir periode, perusahaan harus menetukan kepemilikan barang tersebut. Untuk melakukan hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan syarat pengiriman.
Ada dua cara ynag umum digunakan, yaitu

FOB Shipping Point dimana kepemilikan barang menjadi milik pembeli ketika barang keluar dari gudang/garasi perusahaan.

FOB Destination dimana kepemilikan barang masih menjadi milik penjual dan baru menjadi milik pembeli jika sudah sampai di gudang pembeli.

Apa itu Barang Konsinyasi ? Dan Bagaimana cara mengakuinya?

Jawab:
Barang Konsinyasi adalah barang yang dititipkan pada pihak lain pada perusahaan untuk dijual dengan tujuan untuk mendapatkan upah (fee) tapi tanpa perlu mengambil kepemilikan barang. Misalnya seseorang menitipkan alat musiknya pada tokomu, maka tokomu akan mendapatkan fee pada saat alat musik tersebut dijual.

Jika kamu menjadi dealer (atau pihak yang dititipi) maka kamu tidak perlu mengakui kepemilikan barang tersebut. Sehingga saat menghitung persediaan akhir kamu tidak perlu memasukkannya pada akun persediaan.


EmoticonEmoticon