Pengertian Manajemen Laba dan Strategi Manajemen Laba

Pengertian Manajemen Laba
Menurut Subramanyam dalam buku Analisis Laporan Keuangan, manajemen laba adalah proses yang mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba.

Adapun pengertian lain dari earning management (manajemen laba) yaitu ikut campur tangannya seorang manajer dalam mengolah performa/tampilan laporan keuangan perusahaannya. Seperti yang kita ketahui, tidak ada seorang manajer yang ingin kinerja terlihat buruk di mata perusahaan maupun para pemegang kepentingannya. Sehingga, dalam praktiknya manajemen laba ini dilakukan untuk meningkatkan tampilan kinerja seorang manajer yang ditandai dengan tingginya laba yang mampu diraup dalam satu periode laporan keuangan. 

Penggunaan penilaian  dan estimasi dalam akuntansi akrual mengizinkan manajer untuk menggunakan informasi dalam dan pengalaman mereka untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun, beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka akuntansi, terutama laba, untuk keuntungan pribadi, sehingga mengurangi kualitasnya.

Manajemen laba dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
  1. Mengubah metode akuntansi, yang merupakan bentuk manajemen laba yang jelas terlihat.
  2. Mengubah estimasi dan kebijakan akuntansiyang menentukan angka akuntansi, suatu bentu manajemen laba yang lebih samar.

Strategi Manajemen Laba
Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba, yaitu :

1. Manajer meningkatkan laba periode kini.
Perusahaan dapat melaporkan laba yang tinggi berdasarkan manajemen laba yang agresif sepanjang periode waktu yang panjang. Selain itu, perusahaan dapat melakukan manajemen untuk meningkatkan laba selama beberapa tahun dan kemudian membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan. Pembebanan satu saat ini sering kali dialporkan “idbawah laba bersih” sehinga dipandang tidak terlalu relevan.

2. Big bath.
Strategi ini deilakukan melalui penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi.

Baca Juga

Strategi ini juga sering dilakukan setelah strategi peningatan laba pada periode sebelumnya. Karena strategi ini tidak biasa dan tidak berulang , pemakai cenderung tidak memperhatikan dampak keuangannya.

3. Perataan laba.
Pada strategi ini manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilporkan untuk mengurangi fluktuasinya. 
Perataan laba juga mencakup tidak melprkan bagian laba pada periode baik dengan menciptakan cadangan/bank laba dan kemudian melaporkan laba ini pada saat periode buruk.


EmoticonEmoticon