Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan (asumsi).
Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:
- Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (Asociety and Government Structure honering property right)
- Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)
- Kontinuitas Usaha (Going Concern)
- Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in Accounts)
- Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency between periods for the same entity)
- Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in Accounting among independent entities)
- Konservatif (Conservatism)
- Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through internal control)
- Cukup berarti (Materiality)
- Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran (Timeliness in financiall reporting requires estimates)
asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :
- Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity). Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
- Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity). Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.
- Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan. Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil
- Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity). Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah pengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuat laporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.
EmoticonEmoticon