METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
Auditor menggunakan
informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal untuk menilai resiko pengendalian. Terdapat empat
langkah yang penting dalam pengendalian ini yaitu:
1.
Auditor
memerlukan kerangka kerja untuk menilai
resiko pengendalian.
2.
Auditor
harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi penjualan.
3.
Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu mengaitkannya dengan tujuan .
4.
Auditor
menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.
Pemisahan
tugas yang memadai
Dapat membantu mencegah berbagai jenis salah saji
baik akibat kesalahan maupun penipuan atau kecurangan. Untuk mencegah
kecurangan, manajemen harus menolak akses
ke kas bagi
siapapun yang bertanggung jawab memasukkan informasi transaksi penjualan dan penerimaan
kas ke dalam
computer.
Menentukan
luas pengujian pengendalian
Luas pengujian
pengendlian pada perusahaan nonpublic tergantung pada keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian
itu dapat diandalkan untuk mengurangi resiko pengendalian.
Merancang
pengujian pengendalian untuk penjualan
Pengujian pengendalian
yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas pada pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan
personil. Mencatat penjualan
yang terjadi untuk tujuan ini, auditor harus memperhatikan tiga jenis salah
saji yang mungkin terjadi :
·
Penjualan dimasukkan dalam
jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
·
Penjualan dicatat lebih
dari satu kali
·
Pengiriman dilakukan kepada
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai
penjualan.
Dua
jenis salah saji yang pertama dapat disebabkan oleh kesalahan atau kecurangan,sementara
jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan. Konsekuensi potensial dari ketiga jenis
salah saji tersebut sangatlah besar karena akan menimbulkan lebih saji aktiva
dan laba.
Arah
pengujian
Auditor harus memahami
perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan memvouching dari jurnal kembali
ke dokumen sumber. Pengujian pertama
adalah untuk transaksi yang dihilangkan ( tujuan kelengkapan
). Sementara yang kedua adalah untuk transaksi
yang tidak ada ( tujuan keterjadian
).
Penjualan
dicatat dengan akurat
Pencatatan yang akurat atas
transaksi penjualan harus memperhatikan hal – hal berikut :
a. Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
b. Menagih
dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
c. Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan
akuntansi.
RETUR DAN PENGURANGAN PENJULAN
Tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk mengendalikan salah saji pada
intinya sama
seperti untuk memroses memo kredit yang telah digambarkan bagi penjualan, dengan dua perbedaan.
Perbedaan
yang pertama adalah matrealitas. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan
penjualan sangat tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya. Perbedaan yang kedua adalah penekanan
pada tujuan kejadian. Untuk retur dan pengurangan penjualan, umumnya auditor menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat untuk mengungkapkan setiap pencurian kas dari penagihan
piutang usaha yang ditutupi oleh retur
atau pengurangan penjualan fiktif.
Tujuan kelengkapan
juga merupakan hal yang penting terutama dalam menguji saldo akun
untuk menentukan apakah retur dan
penjualan ditetapkan terlalu rendah pada akhir tahun. Secara
alami ,
tujuan lainnya tidak boleh diabaikan,
akan tetapi, karena tujuan dan
metodologi untuk mengaudit retur dan pengurangan penjualan pada intinya sama seperti
untuk penjualan, tidak dimasukkan studi yang mendalami mengenai hal tersebut.
Jika ingin mengaudit retur dan pengurangan penjualan, harus dapat menerapkan logika yang sma untuk mendapatkan
pengendalian, pengujian pengendalian, dan pengujian substansif atas transaksi yang sesuai guna memverifikasi
jumlahnya.
EmoticonEmoticon