Harga Transfer Berdasarkan Biaya Akuntansi Manajemen

Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka suatu harga transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba, meskipun harga transfer semacam ini sangat sulitdihitu ng dan hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan harga yang berbasis pasar (market-based price) .

Ada dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem hargatransfer berdasarkan biaya, yaitu :

1. Basis BiayaBasis yang umum adalah biaya standar. 
Biaya aktual tidak boleh digunakankarena faktor inefisiensi produksi akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu intensif untuk menetapkanstandar yang ketat dan meningkatkan standar tersebut.

2. Markup Laba 
Basis yang paling mudah dan umum digunakan adalah persentase biaya. Meskipun demikian, jika basis tersebut digunakan maka tidak ada akun modal yang dibutuhkan. Basis yang secara konsep lebih baik adalah persentase investasi, tetapimenghitu ng investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk yang dihasilkan dapatmenyebabkan permaslahan teknis. Jika menggunakan basis biaya historis suatu aset, maka fasilitas baru yang dirancang untuk mengurangi harga dapat meningkatkan biayasebenarnya karena aset yang lama menjadiundervalued. Solusi konseptual adalahmembuat penyisihan laba yang berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhivolume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi tersebut dihitu ng padalevel “standar”, dengan aset tetap dan persediaan pada tingkat biaya penggantian. (replacement cost) . 

Biaya Tetap dan Laba Upstream
Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam suatu perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk kepada pihak luar mungkin tidak menya dari adan ya jumlah biaya tetap dan labaupstream yang terkandung di dalam harga pembelian internal. Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara-cara sebagai berikut :

Persetujuan di antara Unit-unit Usaha
Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal di mana wakil-wakil dari unit-unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan kepada pihak luar dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biayatetap dan laba upstream yang signifikan.

Dua Langkah Penentuan Harga
Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat suatu hargatransfer yang meliputi dua jenis biaya. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dibuat sama dengan biaya variabel standar dari produksi.

Kedua, pembebanan biaya yang berkala dibuat sama dengan biaya tetap yang berhubungandengan fasilitas yang disediakan untuk unit membeli.

Misalkan, pusat laba penjual mentransfer secara intern semua produk A yang dihasilkan ke pusat laba pembeli. Data-data berkaitan dengan pusat laba penjual sebagai berikut :

Biaya variabel per unit = Rp 5,00
Biaya tetap per bulan = Rp 20.000,00
Investasi yang digunakan = Rp1. 200.000,00
Laba yang diharapkan = 10%
Dengan asumsi jumlah produk yang ditransfer sebanyak 5000 unit, maka besarnya harga transfer produk A ke divisi penjual adalah Rp11,00 per unit, di mana sebesar Rp5,00 merupakan biaya variabel. Besarnya harga transfer dihitu ng dengan carasebagai berikut:
Biaya variabel : 5000 x Rp5,00 = Rp 25.000,00
Biaya tetap per bulan =Rp 20.000,00
Laba yang diharapkan 10% x RP 1. 200.000,00/12 =Rp 10.000,00
Jumlah harga transfer = Rp 55.000,00
Dengan kata lain harga per unitnya adalah Rp11,00 (Rp55.000,00/5000 unit) . Harga ini lah yang akan dibayar pusat laba pembeli ke pusat laba penjual. Jika unit yang diproduksi dan ditransfer hanya 4000 unit, maka besarnya harga transfer yang harusdibayar oleh pusat laba pembeli adalah Rp 44.000,00 (4000 x Rp11,00)

Di bawah ini merupakan beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan metode penentuan harga dua langkah (two-step pricing method) :

  • Pembebanan biaya per bulan untuk biaya tetap dan laba harus dinegosiasikan secara berkala danakan tergantung dari kapasitas yang digunakan oleh unit pembeli. 
  • Pertanyaan mungkin akan timbul mengenai keakuratan alokasi investasi dan biaya. 
  • Dengan sistem penentuan harga ini, kinerja laba dari unit produksi tidak dipengaruhivolume penjualan dari unit yang terakhir
  • Mungkin terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan kepentingan perusahaan. 
  • Metode ini mirip dengan penentuan harga  “take or pray” yang sering digunakanoleh perusahaan-perusahaan sarana umum, saluran pipa, dan batu-bara, dan dalam kontrak jangka panjang
Pembagian Laba 
Sistem pembagian laba dapat digunakan untuk memastikan kesamaan antarakepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut :

  • Produk tersebut ditansfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar. 
  • Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan, dimana perhitungannya adalah harga penjualan dikurangi biaya variabel produksidan pemasaran. 
Metode penentuan harga ini tepat digunakan jika permintaan produk yang dihasilkan tidak cukup untuk menjamin pengalokasian fasilitas secara permanen, sepertidalam metode dua langkah. Pada umumnya, metode ini benar-benar membuatkepentingan unit pemasaran menjadi sama dengan kepentingan perusahaan. 

Dua Bentuk Harga 
Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada saat harga jual di luar dan unit pembelian dibebankan biaya sebesar total biaya standar. Selisihnyadibebankan ke dalam akun kantor pusat dan tereliminasi ketika laporan keuangan unitu saha dikonsolidasikan. Metode penentuan harga transfer ini terkadan g digunakanketika ada konflik di antara unit-unit pembelian dan penjualan yang tidak dapatdipecahkan oleh metode yang lain. 


EmoticonEmoticon