Makalah Laporan Keuangan Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  SAK  memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun  estimasi akuntansi yang dapat digunakan.
Wardhani (2008) menyatakan  fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.  Kebebasan dalam  memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi.
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba yang terlalu rendah (understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya. Secara tradisional, konservatisme dalam   akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan tidak mengantisipasi
keuntungan, tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a)
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1      Apakah yang dimaksud dengan laporan keuangan?
1.2.2      Siapa saja pengguna informasi laporan keuangan?
1.2.3      Bagaiman proses analisa laporan keuangan?
1.2.4      Apakah syarat-syarat laporan keuangan?
1.2.5      Apa saja yang termasuk komponen laporan keuangan?
1.2.6      Bagaimana bentuk laporan keuangan pada perusahaan dagang?
1.2.7      Bagaimana contoh penyelesaian soal laporan keuangan perusahaan dagang?
BAB II
Pembahasan
2.1       Pengertian Laporan Keuangan
1.1.1                 
2.1.1                Pengertian Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus KAS, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga
2.1.2        Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
v  Drs. S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
v  Drs. Djarwanto P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
v  Bambang Riyanto
“Laporan keuangan  memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun.”  
v  Myer , Financial Statement Analysis
          Sedangkan pengertian laporan keuangan yang terdapat dalam buku  “Financial Statement Analysis” adalah sebagai berikut:
“Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”.
Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan.
2.2     Pemakai Informasi Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan dapat dipandang sebagai suatu seni dan ilmu dalam memeriksa komponen-komponen ungkapan moneter perusahaan, yang disebut sebagai laporan keuangan. Orang-orang membentuk pendapat tentang hal-hal yang dilakukan dimasa lalu, masa kini, dan masa datang suatu perusahaan berdasarkan analisis yang mereka lakukan. Kepercayaan yang diperoleh ini yang akan menjadi dasar pedoman tindakan di perusahaan.
Terdapat enam kelompok pemakai laporan keuangan yaitu inverstor pasar modal, pemberi kredit, manajer perusahaan, auditor eksternal dan internal, regulator, dan pegawai perusahaan.
v  Investor pasar modal
Orang-orang yang berinvestasi di pasar modal adalah orang yang berani menanggung resiko. Sebagai pemilik perusahaan, kekayaan mereka bertambah seiring dengan semakin bertambahnya kekayaan perusahaan, dan berkurang ketika kekayaan perusahaan berkurang. Sebagai pemegang saham, investor pasar modal yang berinvestasi pada ekuitas yang dimiliki perusahaan akan mendapatkan hak residual atas aktiva milik perusahaan, mereka mendapatkan pengembalian  (disebut juga sebagai return) atas investasi yang mereka lakukan hanya jika hak pemegang kepentingan lainnya telah terpenuhi.
v  Pemberi Kredit
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menetapkan profitabilitas atas pembayaran pokok maupun bunga pinjaman yang telah diberikan. Mereka memberikan pinjaman baik dalam jangkan pendek maupun jangka panjang. Kreditor yang memberikan pinjaman jangka pendek umumnya mendanai operasi perusahaan pada tahun berjalan.
v  Manajer Perusahaan
Para manajer adalah profesional bisnis yang mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan pemilik. Sebagai pihak yang bekerja dalam suatu perusahaan, tugas mereka adalah memaksimalkan harga saham perusahaan melalui penggunaan produktif aktiva yang dimiliki perusahaan. Para manajer menggunakan informasi laporan keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan perusahaan. Informasi laporan keuangan membantu mereka menyusun strategi bisnis, penawaran produk, dan inisiatif pemasaran.
v  Auditor Internal dan Eksternal
Internal auditor mengetahui operasi perusahaan, dan eksternal auditor memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan suatu entitas. Auditor-auditor dipekerjakan oleh suatu entitas memberikan keyakinan kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengukur kinerja dan memberi rekomendasi perbaikan operasi. Akuntan Independen yang bersertifikasi akuntan publik memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan. Kedua kelompok auditor tersebut menganalisis laporan keuangan dalam rangka melakukan tugas audit mereka.
v  Regulator
Berbagai lembaga pemerintahan menganalisis laporan keuangan sebagai bagian tugas regulatori mereka. Salah satunya Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), mengatur pasar modal di Indonesia. Badan ini berkewajiban untuk memperoleh keyakinan investor dan kreditor mendapatkan ungkapan tentang aktifitas perusahaan secara penuh dan wajar.
v  Pegawai Perusahaan
Sebagai salah satu pemakai kelompok laporan keuangan, pegawai menganalisis manfaat dari keakuratan dan kebenaran atas kinerja yang dihasilkan perusahaan. Walaupun kandungan dan prosedur spesifikasi yang digunakan berbeda-beda antar analis, mereka semua menggunakan data yang diungkapkan secara publik dalam rangka membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Penyajian gambaran kinerja perusahaan yang benar dan wajar adalah tujuan pelaporan keuangan, membuat gambaran yang disajikan tersebut masuk akal adalah pekerjaan analisis laporan keuangan.
2.3       Tujuan Laporan Keuangan
          Menurut APB Statement No. 4 laporan keuangan memiliki tujuan secara umum sebagai berikut:
v  Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban perusahaan.
v  Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
v  Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
v  Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban, dan
v  Mengungkapkan informasi releva lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
2.4       Standar Laporan Keuangan
Pelaporan  keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standar yang berlaku, missal untuk
v   Akuntansi komersial memakai Pernyataan Standar Akuntansi ( PSAK ),
v   Organisasi nirlaba berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan
v   Akuntansi sector public yang berpedoman pada PSAP.
2.5     Prosedur Analisis Keuangan
Menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan :
1. Input : Laporan keuangan dan data lainnya
2. Metode dan teknik analisis laporan keuangan
3. Output : Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut :
v  Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
v  Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
v  Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
v  Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
v  Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat
2.6     Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
         Analisa laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaahan atas laopran keuangan perusahaandengan mendasarkan kepada beberapa metode dan teknik penganalisaaannya sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut pada perusahaan tersebut. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan sebagai berikut :
v  Analisa perbandingan adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan menunjukkan :
Description: *      data absolut (jumlah dalam rupiah);
Description: *      kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
Description: *      kenaikan dan penurunan dalam persen;
Description: *      perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
Description: *      persentase dari total.
v  Analisa perubahan modal kerja
v  Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
v  Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
v  ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut.
v  Analisa perbandingan dengan ratio industri.
v  Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
v  Analisa titik impas atau analisa break-even point.
2.7     Syarat-syarat Laporan Keuangan 
Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan
v  Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
v  Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
v  Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
v  Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
v  Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
v  Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
v  Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
2.8     Keterbatasan Laporan Keuangan
            Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan :
Dalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia atau Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu :
v  Laporan keuangan bersifat historis, laporan kejadian yang telah lewat karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
v  Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
v  Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
v  Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos  tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
v  Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap beberapa kemungkinan kesimpulan    yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling      kecil.
v  Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya.
v  Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknik, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
v  Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan.
v  Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan (IAI, 1994).
v  Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final.
v  Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
v  Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
v  Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang.
2.9         Unsur-unsur Laporan Keuangan
Dalam SFAC No. 6, FASB telah mendefinisikan 10 unsur laporan keuangan yang berhubungan langsung dengan posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Unsur-unsur inilah yang nantinya akan membentuk struktur sebuah laporan keuangan.
Berikut adalah definisi dari masing-msasing kesepuluh unsur laporan keuangan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh FASB dalam SFAC No. 6:
v  Aktiva
Aktia adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
v  Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
v  Ekuitas
Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.
v  Investasi oleh pemilik
Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum yang diterima sebagai investasi oleh pemilik, tetapi investasi yang diterima dari entitas lain ini bisa juga meliputi jasa atau sebaliknya dalam bentuk pemenuhan atau konversi kewajiban entitas.
v  Distribusi kepada pemilik
Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang disebabkan oleh penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya kewajiban entitas kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan bagian kepemilikan (modal) entitas.
v  Laba Komprehensif
Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang suatu periode sebagai akibat dar transaksi dan peristiwa serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Ini meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode, tidak termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.
v  Pendapatan
Pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
v  Beban
Beban adalah arus kas keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau tejadinya (munculnya)kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
v  Keuntungan
Keuntungan adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
v  Kerugian
Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
2.10          Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang biasanya disajikan pada perusahaan dagang meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus KAS, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Laporan keuangan pada perusahaan dangang pada dasrnya tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan pada umumnya atau dengan laporan keuangan pada perusahaan jasa. Hanya saja terdapat lebih banyak komponen dalam masing masing jenis dari laporan perusahaan dangang dibandingkan dengan komponen dari jenis laporan keuangan perusahan jasa. Selanjutnya akan dibahas mengenai jenis jenis laporan keuangan perusahaan dangang berserta komponennya masing masing.ng
2.11          Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
v  Neraca,
v  Laporan laba-rugi,
v  Laporan perubahan ekuitas,
v  Laporan arus kas, dan
v  Catatan atas laporan keuangan.
v  Neraca ( Balance Sheet)
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
                       
            Komponen Neraca Perusahaan Dagang
Neraca terdiri dari kelompok akun riil atau akun nyata, yang terdiri dari:
v  Asset/ Aktiva (Harta)
Asset adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan dapat digunakan dalam operasi perusahan.
Asset/ Harta terdiri dari:
v  Harta Lancar ( Current Assets),  adalah harta yang diharapkan dapat dicairkan tidak lebih dari satu tahun/ satu siklus akuntansi. Harta Lancar terdiri dari:
Description: *  Kas (cash)
Description: *  Surat Berharga
Description: *  Piutang Dagang (Account Receivable)
Description: *  Piutang Wesel (Notes Receivable)
Description: *  Perlengkapan (Supllies0
Description: *  Persediaan Barang Dagangan ( Merchandise Inventory)
v  Harta Tetap Berwujud ( Fixed Assets), adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pemakainnya lebih dari satu tahun, digunakan untuk oersai peusahaan dan bukan untuk di jual. Harta tetap berhujud terdiri dari:
Description: *      Tanah
Description: *      Gedung/ Bangunan
Description: *      Mesin
Description: *      Peralatan Toko dan Peralatan Kantor
Description: *      Kendaraan
v  Harta Tetap tidak berwujud ( Intengible Fixed Assets),  adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Harta tetap tak berhujud terdiri dari:
Description: *      Goodwill ( Nama Baik)
Description: *      Hak Paten
Description: *      Hak Cipta
Description: *      Merek Dagang
Description: *      Hak Sewa
v  Utang/ Kewajiban ( Liabilities)
Utang adalah keharusan membayar kepada pihak lain yang disebabkan adanya transaksi pembelian barang secara kredit. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya utang dikelompokkan menjadi:
v  Utang Lancar ( Current Liabilities), adalah utang yang harus dilunasi kurang dari satu tahun. Utang lancar terdiri dari:
Description: *      Utang Dagang ( Acoount Payable)
Description: *      Utang Wesel ( Notes Payable)
Description: *      Utang Pendapatan/ Pendapatan Diterima Dimuka
Description: *      Utang Beban/ Beban Yang Masih Harus Dibayar
v  Utang Jangka Panjang ( Long Terms Liabilities), adalah utang yang waktu pelunasanya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang terdiri dari:
Description: *      Utang Hipotek
Description: *      Utang Obligasi
Description: *      Kredit Investasi
v  Modal / Ekutas (Equity), adalah hak kepemilikan atas harta perusaaan yang merupakan kekayaan bersih, atu selisih harta dan utang.
Bentuk Laporan Neraca/ Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
v  Bentuk Akun/ Skontro
Dalam bentuk ini sisi aktiva dan pasiva disusun bersebelahan, bentuk ini mempunyai dua sisi, yaitu sisi debit untuk merunci aktiva dan sisi kredit untuk merinci kewajiban dan ekuitas.
Description: Description: Neraca Bentuk Skontro
v  Bentuk Laporan
Dalam Bentuk ini aktiva, kewajiban, dan ekuitas disusun dari atas ke bawah,
aktiva dibuat terlebih dahulu di atas kemudian kewajiban dan ekuitas di bawahnya.
Description: Description: Neraca Bentuk Laporan 1
Description: Description: Neraca Bentuk Laporan 2
Sumber Penyusunan Neraca
Laporan Neraca atau Laporan Posisi Keuangan disusun dari neraca lajur atau kertas kerja lajur neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
Description: *      Untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet
Description: *      Untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
Description: *      Untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
v  Laporan Laba Rugi
Laporan laba / rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai aktivitas operasional perusahaan dengan memperhitungkan pendapatan dan beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laba atau rugi.
Pendekatan untuk mencatat transaksi perusahaan
v  Pendekatan Dasar Tunai ( Cash Basis)
Suatu sistem yang mengakui penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban saat mengeluarkan uang tunai.
Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil karena metode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rugi pada periode tertentu.
v  Pendekatan Dasar Waktu ( Accrual Basis)
Suatu sistem yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau belum mengeluarkan uang tunai.
Metode ini sangat tepat untuk perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu. Dalam buku ini pembahasan ditekankan pada metode dasar waktu (accrual basis).
Komponen Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
                        Laporan laba rugi usaha pada perusahaan dagang diperoleh dari membandingkan antara penjualan bersih, harga pokok penjualan ( HPP), dan beban operasi perusahaan. Berikut adalah komponen-komponen laporan laba rugi pada perusahaan dagang.
v  Laba Bersih operasi adalah laba bruto/laba kotor dikurangi beban opersai perusahaan.
v  Laba Bruto (kotor) adalah selisih penjualan bersih dengan harga pokok penjualan.
v  Penjualan Bersih adalah jumlah seluruh penjualan dikurangi retur dan pengurangan harga serta potongan penjualan
v  Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga perolehan persediaan yang dijual. Dihitung dengan menjumlahkan persediaan barang awal dengan pembelian bersih dan dikurangi persediaan barang dagang akhir.
v  Pembelian Bersih adalah jumlah pembelian ditambah beban angkut dan dikurangi retur pembelian dan potongan pembelian
v  Bebab Operasi Perusahaan terdiri dari semua beban yang timbul sehububungan dengan kegiatan uatama perusahaan.
Beban operasi dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Description: *      Beban Penjualan, meliputi beban yang berhubungan dengan kegiatan penjualan barang, seperti ; beban iklan, beban angkut penjualan , beban perlengkapan toko,beban gaji penjualan, beban sewa toko,dll.
Description: *      Beban Administrasi dan Umum, meliputi beban yang tidak berhubungan langsung dengan penjualan barang dagang, seperti; beban gaji kantor, beban perlengkapan kantor, beban asuransi, dll.
v  Pendapatan dan Beban diluar Operasi Perusahaan adalah pendapatan yang diterima dan beban yang dikeliurkan tetati tidak berhubungan langsung dengan kegiatan opesarional perusahaan. Misalnya: pendapatan bunga, beban komisi, beban administrasi bank, beban bunga, dll.
v  Laba Bersih Sebelum Pajak adalah laba bersih operasi dikurangi/ditambah dengan pendapatan dan beban non oprasional. Pengurangan laba bersih sebelum pajak dengan pajak diperoleh laba bersih setelah pajak.
Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
v  Bentuk Langsung ( Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.
Description: Description: Laporan Laba/Rugi Bentuk Single Step
v  Bentuk Bertahap ( Multiple Steps)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usah.
Description: Description: Laporan Laba/Rugi Bentuk Multiple Steps 1 
Description: Description: Laporan Laba/Rugi Bentuk Multiple Steps 2
v  Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning statement).
Komponen Laporan Perubahan Modal
Komponen akun dalam laporan perubahan ekuitas adalah:
v  Modal awal
Modal awal berasal dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
v  Laba atau rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
v  Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri di luar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mengurangi modal pemilik.
Jika bentuk perusahaan adalah perseorangan atau firma maka penarikan disebut Prive dan jika berbentuk perseroan (PT) penarikan disebut Dividen.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
v  Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi penarikan.
Bentuk Laporan Perubahan Modal
Description: Description: Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
v Laporan Arus Kas ( Cash Flow)
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu.
Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank)termasuk overdraft pada bank.
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Keuntungan Laporan Arus Kas
Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :
Description: *        Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat sekarang dan masa yang akan datang.
Description: *        Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.
Description: *        Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi daripada rasio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting)
Description: *        Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara bagaimana investasi dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi dinilai.
Klasifikasi Laporan Arus Kas
PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori , yaitu:
v  Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
Description: *      Penerimaan kas dari penjualan barang
Description: *      Penerimaan kas dari penjualan jasa
Description: *      Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
Description: *      Pembayaran kas kepada pemasok barang
Description: *      Pembayaran kas kepada karyawan
Description: *      Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya
Description: *      Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
Description: *      Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.
v  Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset jangka panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :
Arus kas yang diterima, misalnya :
Description: *      Penjualan aset tetap
Description: *      Penjualan surat berharga yang berupa investasi
Description: *      Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika merupakan kegiatan investasi)
Description: *      Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan)
Arus kas yang keluar, misalnya :
Description: *      Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap
Description: *      Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan
Description: *      Pembelian investasi jangka panjang
Description: *      Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
Description: *      Pemberian pinjaman pada pihak lain
Description: *      Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)
v  Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :
 Arus kas masuk misalnya :
Description: *      Pengeluaran saham atau instrumen modal lainnya
Description: *      Pengeluaran wesel
Description: *      Penjualan obligasi
Description: *      Pengeluaran surat hutang hipotik
Description: *      Serta pinjaman lainnya
Arus kas keluar misalnya :
Description: * Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik
Description: * Pembelian saham perusahaan (treasury stock)
Description: * Pelunasan pokok pinjaman
Metode Pelaporan Arus Kas
v  Metode Langsung
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan terkait dengan setiap komponen laga rugi tersebut.
PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok utama  penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.
Contoh arus kas bruto :
Description: *      Tagihan kas dari pelanggan
Description: *      Penerimaan bunga dan deviden
Description: *      Pembayaran kas ke karyawan dan pemasok lain
Description: *      Pembayaran bunga dan deviden
Description: *      Penerimaan dan pembayaran kas operasi lain.
v  Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut :
Description: *      Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar, contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
Description: *      Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan, contohnya adalah keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan kembali utang obligasi.
Description: *      Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya adalah perubahan dalam saldo piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang pajak penghasilan.
Bentuk Laporan Arus Kas
Description: Description: Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
v Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang baru yang kedudukannya menggantikan Nota Perhitungan Anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
v  kebijakan akuntansi
v  penjelasan pos-pos laporan keuangan,
v  pengungkapan lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan.
2.11   Contoh Pengerjaan Soal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Berikut adalah neraca saldo PD. Surya Sejati yang telah disusun dari buku besar bulan desember tahun 2007
Description: Description: neraca saldo
Data penyesuaian pada 31 Desember 2007, yaitu sbb:
a. Pendapatan bunga dari wesel tagih yang belum diterima sebesar Rp80.000,00.
b. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp75.854.000,00.
c. Asuransi yang terpakai sebesar Rp1.000.000,00.
d. Perlengkapan toko yang tersisa sebesar Rp840.000,00.
e. Penyusutan peralatan toko sebesar Rp7.088.000,00.
f. Gaji yang belum dibayar, yaitu gaji bagian penjualan sebesar Rp320.000,00 dan gaji bagian kantor Rp112.000,00.
Dari data penyesuain diatas dapat disusun jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2007, sbb:
Description: Description: jurnal penyesuaian
Berdasarkan Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian tersusunlah Kertas Kerja sbb:
Description: Description: Kertas Kerja
Selanjutnya dapat disusun laporan keuangan sbb:
v  Neraca
Description: Description: Neraca 1
v  Laporan Laba Rugi
Description: Description: Laporan laba/rugi 1
Description: Description: Laporan laba/rugi 2
v  Laporan Perubahan Ekuitas
Description: Description: Laporan perubahan modal
v  Laporan Arus Kas
Description: Description: Laporan arus kas
BAB III
Penutup 
I.                   Kesimpulan
Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan.
Pada dasarnya laporan keuangan perusahan dagang dan laporan keuangan perusahaan jasa tidaklah jauh berbeda, perbedaan antara keduanya hanya jelas menonjol pada komponen laporan laba rugi dan setikit pada komponen penyusun neraca
Informasi dalam laporan keuanagn digunakan oleh pihak internal perusahan dan eksternal untuk melakukan pertimbangan sebelum penagmbilan keputusan.
Laporan keuangan terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas , dan catatan atas laporan keuangan.
II.                Saran
Dengan membaca makalah ini, penulis  menyarankan agar para pembaca  bisa mengambil manfaat tentang Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dan diharapkan dapat diterapkan dalam  proses pemblajaran kedepannya serta dalam kehidupan bermasyarakat.
Daftar Pustaka
Moelyati,Sucipto Toto,Sumardi,2007.Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.Jakarta:Yudistira
Dwi Harti, 2012.Modul Akuntansi 1A.Jakarta:Erlangga


EmoticonEmoticon