Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

RMK Audit Prosedur dan Audit Teknik : Audit Plan (Pemeriksaan Akuntansi)

A. Audit Plan (Perencanaan Pemeriksaan) Perencanaan dan supervisi berlangsung terus-menerus selama audit, dan prosedur yang berkaitan sering kali tumpang tending(overlap). Audior sebagai penanggung jawab akhir atas staf lain dalam kantor akuntannya (asisten). Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, luas, dan saat perencanaan bervareasi dengan ukuran dan kompleksitas suatu usaha, pengalaman mengenai satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha. Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan antara lain: Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industry dimana satuan usaha tersebut beroperasi didalamnya. Kebijakan  dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang segnifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan Penet

AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA

PSAK  No.22 mengatur perlakuan akuntansi penggabungan usaha (business combination) yang dapat berupa suatu akuisisi (acquisition) atau penyatuan kepemilikan (uniting of interest), baik yang dilakukan melalui perolehan saham maupun aktiva neto. Transaksi mi dapat dilakukan dengan membentuk suatu badan usaha baru, mengalihkan aktiva neto ke badan usaha lain atau membubarkan satu atau lebih badan usaha yang bergabung. Penggabungan usaha mi akan menimbulkan hubungan induk-anak perusahaan, bila dilakukan dalam bentuk saham. Sedangkan penggabungan usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian yang sama (companies under common control) merupakan restrukturisasi atau reorganisasi, sehingga tidak tercakup dalam PSAK mi. A.Akuisisi dan Penyatuan Kepemiikan PSAK No.22 membedakan penggabungan usaha sebagai akuisisi dan penyatuan kepemi­likan. Suatu akuisisi terjadi, bila salah satu perusahaan memperoleh kendali atas perusahaan lain, yang diasumsikan terjadi bila sal

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI YANG SESUAI DENGAN PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dan estimasi yang mempengaruhi jumlah serta pengungkapan tertentu berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Laporan Keuangan Perusahaan dan entitas anak telah mengadopsi semua standar baru dan telah direvisi dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Institut Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasi dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar-standar baru dan telah direvisi dan interpretasi telah menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak pada bidang berikut yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan berupa : PSAK 1 (Revisi 2009), tentang Penyajian L

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang dimaksud dengan  laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Walaupun laporan keuangan konsolidasi berguna, tetap harus diingat bahwa laporan keuangan konsolidasi tetap memiliki keterbatasan. Beberapa informasi akan hilang setiap kumpulan data digabungkan. Beberapa keterbatasan dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut: Karena hasil oprasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang dimasukan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak diungkapkan, maka kinerja atau posisi dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja baik dari perusahaan lainnya. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan konsolidasi termasuk asset anak perusahaan, tidak semua asset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan kon

KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan keuangan konsolidasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut. Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisien

APA SAJA ALASAN-ALASAN PENGGABUNGAN USAHA?

ALASAN-ALASAN PENGGABUNGAN USAHA Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru? Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan adalah: 1) Manfaat Biaya (Cost Adventage). Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi. 2) Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi. 3) Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays). Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemer

BENTUK PENGGABUNGAN USAHA

BENTUK PENGGABUNGAN USAHA Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : 240-241) dapat dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut : 1). Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha sebagai berikut : Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut. Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi. Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari p

SIFAT PENGGABUNGAN USAHA

SIFAT PENGGABUNGAN USAHA Horizontal integration Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product juga. Vertical integration Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar Conglomeration Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.

PENGERTIAN LAPORAN KONSOLIDASI

Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroparasi secara terpisah dan independen serta membuat laporan keuangan individu.Akan tetapi, entitas-entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak yang bergabung.Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat. Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroprasi secara individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya suatu laporan keuangan

PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam  satu  satuan ekonomi . Laporan  keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabnag atau cabang perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perushaan. Laporan  keuangan konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control terhadap perusahaan lain. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi Hal ini diungkapkan oleh Beams (2006) sebagai berikut : The opening paragraph of ARB No.51, “Consolidated Financila Statement”. States that : The purpose of consolidated statement is to present, primarily for the benefit of stockholders and creditors of the parent company, the result of operation and the financial position of a parent company and its subsid