Langsung ke konten utama

Jenis-Jenis Jurnal Khusus (Special Journal)

Setelah postingan sebelumnya mengenai jurnal khusus dan jenis-jenisnya. berikut ini adalah penjelasan atas jenis-jenis jurnal khusus dalam pencatatan akuntansi: 

1. Jurnal Pembelian 
Jurnal pembelian dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian secara kredit. Pemakaian jurnal ini bertujuan untuk menyederhanakan pencatatan dalam jurnal dan memudahkan posting ( pembukuan ) kedalam rekening-rekening buku besar. Pencatatan dalam jurnal pembelian dilakukan secara harian atas semua transaksi pembelian kredit, sesuai dengan tanggal teradinya transaksi, sedangkan posting kealam rekening-rekening buku besar dilakukan secara komulatif pada akhir bulan. Perusahaan dapat menyediakan jurnal pembelian untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit saja, dapat pula menyediakan jurnal pembelian untuk mencatat semua pembelian keredit baik untuk barang dagangan maupun yang lain-lain.

Jika jurnal pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit dapat berbentuk sebagai berikut:
                                                                     
Keterangan;
  1. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi pembelian.
  2. Untuk mencatat nomor faktur atas pembelian barang dagangan.
  3. Tempat mencatat nama dan alamat kreditur, darimana perusahaan membeli barang dagangan tersebut.
  4. Untuk mencatat syarat pembayaran sebagaimana tercatum dalam faktur, misalnya 2/10,n/30 artinya jangka waktu pembayaran 30 hari dan apabila dibayar dalam waktu maksimal 10 hari mendapatkan potongan sebesar 2 %.
  5. Tempat memberi tanda ( v ) setelah jumlah tersebut dipindahkan kerekening-rekening buku besar pembantu yang sesuai.
  6. Tempat mencatat jumlah rupiah sesuai dengan yang tercatat dalam faktur.

2. Jurnal Pengeluaran Kas 
Jurnal pengeluaran kas dipergunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran atau pembayaran dengan uang tunai.

Jurnal pengeluaran kas dapat berbentuk sebagai berikut :

Penjelasan:
Transaksi yang kolomnya sudah tersedia, pencatatannya dilakukan sebagai berikut:
  1. Mencatat  tanggal,nomor bukti, pada kolom yang tersedia.
  2. Mencatat nama dan alamat debitur atau keterangan lain yang bersangkutan dengan transaksi, pada kolom keterangan.
  3. Mencatat jumlah disisi debet pada kolom rekening yang sesuai dan sisi kredit kolom kas.
  4. Transaksi yang kolomnya tidak tersedia, pencatatannya dilakukan seperti diatas, namun untuk nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi. Kolom kas untuk mencatat jumlah uang yang dibayarkan sedangkan kolom potongan pembelian untuk mencatat jumlah potongan atas pembayaran utang karna melunasi dalam masa potongan.

3. Jurnal Penjualan 
Jurnal penjualan dipergunakan untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit.
Jurnal penjualan dapat berbentuk sebagai berikut:

Keterangan:
  1. Tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi.
  2. Tempat mencatat nomor faktur.
  3. Diisi dengan nama debitur beserta alamatnya.
  4. Tenpat mencatat syarat pembayaran, misalnya 2/10, n/30.
  5. Untuk memberi tanda (v) jika jumlah tersebut sudah dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
  6. Untuk mencatat jumlah sesuai dengan yang terdapat pada faktur.

4. Jurnal Penerimaan Kas 
Jurnal penerimaan kas dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penerimaan uang tunai.
Kolom-kolom dalam jurnal penerimaan dalm kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan .

Baca Juga

Jurnal penerimaan kas dapat berbentuk sebagai berikut:

Penjelasan:
Transaksi yang kolom rekeningnya sudah tersedia, dicatat tanggal kejadianya pada kolom tanggal , nama dibetur atau keterangan lain pada kolom keterangan, sedangkan jumlahnya dicatat di sisi debit pada kolom kas, dan sisi kredit pada kolom yang sesuai.

Transaksi yang kolom rekeningnya tidak tersedia, jumlahnya dicatat pada kolom kas disisi debet dan nama rekening serta jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi.

Kolom kas untuk mencatat uang yang diterima, sedangkan kolom potongan penjualan untuk mencatat jumlah potongan yang diberikan karena pelunasan piutang dalam masa potongan.
Setiap transaksi paling sedikit dicatat dalm dua kolom, yaitu satu kali di sisi debet dan satu lagi disisi kredit.

5. Jurnal Memorial 
Bagi perusahaan yang memakai jurnal khusus, masih mempergunakan jurnal memorial, yang berfungsi untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

4/3/91 Dikirim  Nota Debet kepada PT. Agung sehubungan dengan pengembalian barang dagangan yang dibeli karena tidak sesuai dengan mutu pesanan, sebesar Rp. 30.000,00.
7/3/91   Diterima kembali dari toko Sumba barang dagangan sebesar Rp. 25.000,00 karena rusak.

Pencatatannya dalam Jurnal Memorialnya  :    
                                                 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMENTALISASI

Pada perusahaan yang besar dan pengelolaan produk melalui beberapa tahapan kegiatan produksi perlu dikorelasikan dengan bagian atau departemen oleh karena itu harus dilakukan departemetalisasi berkaitan dengan unsur biaya overhead pabrik. Departemantailsasi biaya overhead pabrik semakin dibutuhkan pada pabrik yang mengolah produk atau pesanan yang tidak selalu mengikuti proses yang sama atau memungkin produk tersebut dijual sebelum melalui beberapa tahapan pengolahan, misalnya pabrik tekstil yang dapat menjual benang dan mori yang belum disempurnakan yang dihasilkan. Departemantlisasi merupakan  biaya overhead pabrik adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau cost center (pusat biaya) kedalam biaya overhead pabrik yang dibebankan. Untuk tujuan pembebanan biaya overhead pabrik (BOP) kepada produk, tarif BOP akan dihitung untuk setiap departemen produksi sehingga produk atau order akan dibebani BOP sesuai dengan departemen produksi yang dilakukannya

Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik/ BOP (Overhead Rate)

Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik/ BOP (Overhead Rate) Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan penentuan biaya BOP untuk masing-masing bagian, maka dapat dihitung tarif BOP dengan cara membagi BOP dianggarkan dengan tingkat kegiatan di masing-masing departemen (bagian). Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut: 1.    Menyusun anggaran BOP Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran BOP antara lain: a.    Kapasitas Praktis    Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal terlebih dahulu harus ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik. Kapasitas teoritis dapat diartikan sebagai kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhent

Karakteristik Audit Kinerja

Karakteristik audit kinerja adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh audit kinerja, yang membedakan audit kinerja dengan jenis audit lainnya. Menurut Profesor Soemardjo Tjitrosidojo (1980) yang dikutip oleh I Gusti Agung Rai terdapat beberapa karakteristik dari audit kinerja, adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaan operasional, dengan menggunakan perbandingan dengan cara pemeriksaan oleh dokter, haruslah merupakan pemeriksaan semacam “medical check up” (penelitian kesehatan), dan bukan merupakan pemeriksaan semacam “otopsi post mortem” (pemeriksaan mayat); jadi, pemeriksaan seharusnya dimaksudkan agar si pasien memperoleh petunjuk agar ia selanjutnya dapat hidup lebih sehat dan bukan sebagai pemeriksaan untuk menganalisis sebab-sebab kematian. b. Pemeriksa haruslah wajar (fair), objektif, dan realistis selain itu berfikir secara dinamis, konstruktif, dan kreatif. Pemeriksa pun harus dapat bertindak secara diplomatis. c. Pemeriksa (atau setidaknya tim pemeriksa secara kol