Makalah Standar Akuntansi Keuangan (Teori Akuntansi)

BAB I

 PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.

Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.

Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”. Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya, kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diambil rumusan permasalahan sebagai berikut :
  1. PABU[Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)]
  2. Pengertian  Dan Sumber Standar  Akuntansi
  3. Pendekatan Dalam Penentuan Standar
  4. Standar Akuntansi Dan Penentuan Standar
  5. Overload Standar Akuntansi 


C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
  1. Untuk memaparkan pengertian dari Standar Akutansi.
  2. Untuk memaparkan tentang poin-poin standar akuntansi sesuai dengan rumusan masalah diatas.
  3. Sebagai salah satu bentuk penyelesaian tugas selaku Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE-UR)



BAB II

PEMBAHASAN
STANDAR AKUNTANSI

A. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) [Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)]
Pengertian Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU):
  1. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.
  2. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang yuridis, teoritis, dan praktis.
  3. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) merupakan rerangka pedoman untuk menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atau wajar dalam suatu lingkungan akuntansi (negara). 
PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi atau juga pedman-pedoman yang baik dan tengah banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan rerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif.

PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.

Isi PABU Sebagai Rerangka Pedoman
Rerangka pedoman berisi komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual maupun auotoritas. Rerangka pedoman ini mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan praktik dan profesi, sehingga memunculkan beragam versi mengenai PABU. Versi-versi PABU yang muncul adalah PABU versi APB, versi Rubin, versi SAS No. 69 dan versi SPAP.

PABU Versi APB ( Accounting Principle Board).
PABU dalam versi ini terdiri dari landasan konseptual seperti dalam rerangka konseptual versi FASB dan PABU yang disebut landasan operasional atau praktik yang terdiri dari prinsip mendasar, prinsip operasi umum, dan prinsip terinci.

PABU menurut versi Rubin
PABU menurut versi Rubin menganalogi tingkat keautoratifan yang membentuk suatu hirarki dengan suatu bentuk bangunan rumah. Ini menggambarkan PABU sebagai rerangka pedoman yang dideskripsikan oleh AICPA dalam SAS No 43. Hirarki dilukiskan sebagai lantai rumah bertingkat dengan fondasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan landasan paling bawah berisi sumber yang paling autoritatif.

Pada PABU versi SAS No. 69.
menggambarkan PABU sebagai dua hierarki pararel, satu untuk entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas kepemerintahan. Sedangkan PABU versi SPAP adalah PABU yang diambil dari SAS No.69 tetapi hanya diambil untuk entitas nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi, yaitu:

  • Pengukuran

Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukur suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
  • Pengakuan

Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah (kos) kedalam system akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
  • Penyajian

Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informative yang di anggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui laporan keuangan utama dan cara cara penyampaiannya.
  • Pengauditan

Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan laporan keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.

PABU yang dikenakan pada perusahaan sehingga investor memiliki tingkat minimum konsistensi dalam laporan keuangan yang mereka gunakan ketika menganalisis perusahaan untuk tujuan investasi. Penutup PABU hal-hal seperti pengakuan pendapatan, neraca klasifikasi barang dan pengukuran saham yang beredar. Perusahaan diharapkan untuk mengikuti aturan PABU ketika melaporkan data keuangan mereka melalui laporan keuangan. Jika laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip PABU, sangat waspada.

Perlu diingat bahwa PABU hanyalah satu set standar. Ada banyak ruang di dalam PABU untuk akuntan yang tidak bermoral untuk mendistorsi angka. Jadi, bahkan ketika sebuah perusahaan menggunakan PABU, Anda masih perlu untuk meneliti laporan keuangannya.

B. Pengertian  Dan Sumber Standar  Akuntansi

Standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan.

Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi perusahaan.

Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut: “Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.”

Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar(teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Keuangan(SAK) Indonesia kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK). Sedang di USA berlaku General Accepted Accounting Principle(GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement dan terakhir menjadi FASB Statements. SAK merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum.

Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.

Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang relevan sebagai berikut:

  1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.
  2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui pemeriksaan akuntan.
  3. Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya.
  4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian.


Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada tiga kemungkinan:

1.      Diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar;
2.      Diserahkan kepada swasta/profesi; atau
3.      Diserahkan kepada pemerintah.

Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite Pensahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam kongres IAI. Sementara itu, di USA sekarang lembaga yang berwenang mensahkan standar akuntansi(standard setting body) adalah Financial Accounting Standard Board(FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Namun, pada mulanya standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards dan Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin yang dikeluarkan oleh AICPA.
Gambar 2.1 Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum


Arti Penting Standar Akuntan
Beberapa alasan yang menyebabkan penentuan standar memiliki peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
  1. Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi tersebut diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
  2. Memberi pedoman dn aturan bagi akuntan public untuk melaksanakan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
  3. Memberi data dasar bagi pemerintah tentang berbagai variable yang dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya
  4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi,yaitu para:

·        Pemakai Laporan Keuangan Pemakai Langsung : Pemilik perusahaan kreditor dan supplier manajemen kantor perpajakan karyawan perusahaan pelanggan

·        Pemakai Tidak Langsung : Analis dan konsultan keuangan pasar modal pengacara badan pembuat peraturan perundang-undangan agen pelaporanasosiasi pedagang serikat pekerja pesaing masyarakat umum departemen pemerintah 

C.     Pendekatan Dalam Penentuan Standar
  • Pendekatan Pasar Bebas

Dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi serupa barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut, jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari pemakai yang berkepentingan, sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Pihak yang terlibat :
·        Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan

·        Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan

  • Pendekatan Regulasi

Adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi. permintaan terhadap kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengan car menyediakan kebijakan tersebut. kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai penguasa. Pihak yang terlibat :

·        Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan

·        Penawaran = pihak yang membuat laporan keuangan

·        Regulator = pemerintah



D.   Standar Akuntansi Dan Penentuan Standar
Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar
  • Standar akuntansi

Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya terdiri dari:
  1. Deskripsi tentang masalah yang dihadapi
  2. Diskusi logis atau cara memecahkan masalah
  3. Terkait dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
  • Penentuan Standar

Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
  1. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
  2. Informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya

Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
  1. Rrepresentative Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
  2. Economic Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.


  • Proses penentuan standar

Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:

  1. Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
  2. Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
  3. Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
  4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif yang diajukan FASB
  5. Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas.
  6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
  7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang Diajukan FASB.


Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:

(b)    Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi

(c)    Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.

(d)    Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda

(e)    Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda


Memahami Kenapa Praktek Akuntansi Berbeda Dengan Standar Yang Ditentukan
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:

  1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
  2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
  3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
  4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.


E.     Overload Standar Akuntansi

Accounting Standards Overload umumnya berhubungan dengan pertumbuhan standar akuntansi, yaitu: standar yang terlalu banyak, standar yang terlalu rumit, tidak ada standar yang kaku, standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna, dan CPA, standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara entitas public dan nonpublic, laporan keuangan tahunan dan interim, perusahaan besar dan kecil, dan laporan keuangan auditan dan non-auditan, pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks.

Kondisi yang mencerminkan adanya overload antara lain (belkaoui, 1993) :
  1. Terlalu banyak standar
  2. Standar yang terlalu rinci
  3. Tidak ada standar yang berjenjang, sehingga pilihan sulit dilakukan
  4. Standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan penyusun, pemakai dan akuntan publik

Dimana karena overload standar akuntansi ini, menyebabkan standar akuntansi gagal membedakan antara :

1.      Entitas public dan non public
2.      Laporan keuangan tahuna dan interm
3.      Perusahaan besar dan kecil
4.      Laporan keuangan auditan dan non auditan
5.      Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran

Factor-faktor yang menyebabkan timbulnya overload standar akuntansi:

  • Dengan munculnya berbagai pertanyaan tentang apa yang harus diungkapkan dan yang tidak perlu diungkapkan, akuntan mulai mengeluarkan begitu banyak standar yang cenderung mengabaikan pertimbangan dan mengurangi permasalahan yang melibatkan prinsip akuntansi
  • Alasan untuk melindungi kepentingan public dan membantu investor menghasilkan berbagai regulasi dan pengungkapan professional dan pemerintahan
  • Keinginan untuk memuaskan kebutuhan berbagai pemakai yang memerlukan standar yang lebih rinci.
Pengaruh Overload Standar Akuntansi
  1. Akuntan = kehilangan pandangan tentang pekerjaan riil karena data yang begitu banyak diperlukan untk menyesuaikan dengan standar yang ada.
  2. Auditor = kegaglan audit karena kondisi dimana akuntan kehilangan focus audit dan melupakan prosedur audit yang baku. Hal ini menyebabkan terkikisnya profesi akuntan public karena ketidakpuasan klien yang terbebani dengan standar tersebut
  3. Pemakai = bingung menghadapi jumlah dan kompleksitas catatan yang diperlukan untuk menjelaskan persyaratan seperti yang dikehendaki oleh standar yang berlaku
  4. Manajer = mengalami masalah yang berkaitan dengan jumlah dan kompleksitas standar yang berlaku. Mungkin dapat tergoda meninjau kembali kontrak dan mengubah praktik bisnis sehingga menyimpang dari standar akuntansi yang ada.


Solusi Terhadap Masalah Overload Standar
AICPA melakukan evaluasi terhadap berbagai pendekatan yang berkaitan dengan overload:
  1. Tidak ada perubahan (mempertahnkan status quo)
  2. Melakukan perubahan terhadap konsep gaap menjadi dua jenis gaap, misalnya gaap khusus untuk pengusaha besar dan gaap khusus untuk pengusaha kecil
  3. Melakukan perubahan gaap untuk menyederhanakan penerapannya bagi semua perusahaan
  4. Menentukan pengungkapan dan pengukuran yang berbeda
  5. Menentukan perubahan terhadap standar akuntansi public untuk pelaporan informasi keuangan
  6. Memberi alternative bagi gaap sebagai basis pilihan dalam penyajian laporan keuangan


BAB III

 P E N U T U P


KESIMPULAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu.

Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.


DAFTAR PUSTAKA

 Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

 Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

1 comments


EmoticonEmoticon