JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Jenis Laporan Keuangan
Ø Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :
  • Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
  • Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
  • Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.
  • Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill,royalty, copyright, franchise dan license.
2. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :
  • Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
  • Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit investasi.
  • Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang saham.
3. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :
  • Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasu agio saham bila ada)
  • Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
Ø Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur :
1. Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu
  • Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
  • Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
2. Beban (Expense), dapat terdiri dari :
  • Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dann upah, penyusutan.
  • Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.

BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Ø Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :
1. Rekening (Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2. Laporan (Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
Ø Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
1. Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
2. Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.
Read More

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

a. Biaya Historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

b. Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.

c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

d. Nilai Sekarang (Present Value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
Read More

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan:
a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan

Unsur Laporan Keuangan
A. Unsur Posisi Keuangan
1. Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan

2. Kewajiban
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi

3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva bersih).

B. Unsur Kinerja Keuangan
1. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal

2. Beban (Expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Read More

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

1. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Ada beberapa macam pemakai laporan keuangan yang menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Diantaranya adalah :

a. Investor
Para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu , mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.

b. Kreditor (Pemberi Pinjaman)
Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

c. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Shareholder’s (para pemegang saham)
Pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk bussiness plan selanjutnya.

e. Pelanggan
Pelanggan berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang.

f. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas perusahaan. Selain itu untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional.

g. Karyawan
Karyawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, sehingga dengan informasi ini memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

h. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangakaian aktivitasnya.

2. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

3. ASUMSI DASAR
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
Read More

Tujuan dan Profesi Akuntansi

A. Tujuan Akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :

  • pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
  • pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
B. Manfaat Akuntansi
  • · Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)
  • · Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan
  • · Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun

PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.
Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lainlain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, termasuk Anda sendiri tentunya mulai sekarang harus giat belajar khususnya pelajaran dasar-dasar akuntansi ini.
Read More

PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Pemakai Intern

Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan.

Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat tertentu.

Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.

Pemakai Ekstern

Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.

Dengan mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan Anda untuk memahami dan membedakan pihak ekstern yang menggunakan informasi akuntansi. Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi.

a. Pemilik/investor dan calon pemilik

Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.

Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.

b. Kreditor dan calon kreditor

Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.

Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.

c. Pemerintah

Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.

d. Karyawan

Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.

e. Pelanggan

Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.
Read More

BIDANG - BIDANG AKUNTANSI

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi. Bidang khusus Akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus Akuntansi berikut ini!

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.

B. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayainya suatu laporan.

C. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data tafsiran.

D. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.

E. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.

G. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah Bidang Akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta analisa dan pengontrolannya.

Dengan selesainya pembahasan materi tentang Bidang-bidang Akuntansi tadi, tentunya telah membuka wawasan Anda bahwa perkembangan Akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan dunia usaha. Di mana secara tidak langsung menuntut sumber daya yang berkualitas dan profesional Bidang Akuntansi , ya bukan? Kemudian persoalannya sekarang akan timbul lagi pertanyaan baru, yaitu apakah tenaga ahli Bidang Akuntansi itu termasuk tenaga profesional, layaknya seorang yang berprofesi sebagai dokter, pengacara dan notaris? Jawabnya adalah benar! Seseorang yang memiliki keahlian di Bidang Akuntansi yang berlatar belakang pendidikan minimal Diploma 3 jurusan Akuntansi. Baiklah sekarang mari kita lanjutkan bahasan tersebut dengan profesi Akuntansi.
Read More

MENGENAL AKUNTANSI :Definisi Akuntansi dan Sejarah Akuntansi

DEFINISI AKUNTANSI
1. Definisi Akuntnsi menurut Kegunaan
Akuntansi merupakan aktifitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan

2. Definisi Akuntansi menurut kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi / kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat keuangan keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Dari definisi yang telah dikemukakan di atas bisa di simpulkan bahwa, Akuntansi adalah Proses mengidentifikasi mengukur dan melaporkan informasi ekonomiuntuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Setiap terjadi suatu peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya bagaimana sejarah dari akuntansi itu.

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.

Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.

Baca Juga

Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.

Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia?
Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.

Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.

Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :

Tahap Perencanaan, dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan yang akan diproses dengan Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang diusulkan mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang menjadi prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa APBD.

Tahap Pelaksanaan, inputnya adalah output dari tahap perencanaan yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah APBD yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan menggunakan sistem akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas pelaksanaan APBD oleh Eksekutif baik berupa laporan triwulanan maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban Kepada Daerah.

Tahap Pengendalian, inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai penilaian pertanggunjawaban Kepala Daerah yang outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi maupun penerimaan atau penolakan terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia bisnis. 

Read More

Riset dalam Bidang Akuntansi Keperilakuan bab 4

1. Bagaimana Anda melihat perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer?

Menurut saya, perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer adalah bahwa melalui riset akuntansi keperilakuan digunakan informasi akuntansi yang dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, berhubungan untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Umumnya, prosedur akuntansi digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasional yang sudah menjadi sangat teknis secara mendasar.Peningkatan ekonomi yang kontinyu dan berkelanjutan dari suatu organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan.
Perkembangan yang pesat dalam riset akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial secara menyeluruh.Mengenai bagaimana perilaku manusia memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi memengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu dicari jawabannya. Pada gilirannya, riset akuntansi keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi, yang memungkinkan para direktur eksekutif (CEO), direktur keuangan (CFO), dan pembuat rencana strategis lainnya untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Riset akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.

2. Coba diskusikan seberapa jauh pergeseran riset bidang akuntansi keperilakuan saat ini dibandingkan dengan tiga dasawarsa sebelumnya?

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.
Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini (1) memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan.Kemudian pada tahun 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia.Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog.Dan riset-riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini.

Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi.Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari.Pada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik.Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata.

Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama.Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.

3. Asumsi-asumsi filosofis apa saja yang membangun akuntansi keperilakuan? Jelaskan.

Suatu pengetahuan (knowledge), termasuk bidang akuntansi keperilakuan, dibangun berdasarkan asumsi-asumsi filosofis tertentu. Menurut Burrel dan Morgan (1979), asumsi-asumsi tersebut adalah ontologi (ontology), epistemologi (epistemology), hakikat manusia (human nature), dan metodologi (methodology).
Ontologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan diinvestigasi dalam akuntansi keperilakuan.
Epistemologi berhubungan dengan sifat ilmu pengetahuan, bentuk ilmu pengetahuan tersebut, serta cara mendapatkan dan menyebarkannya.
Pendekatan subjektivisme (anti-positivism) memberikan penekanan bahwa pengetahuan bersifat sangat subjektif dan spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalaman dan pandangan manusia.
Pendekatan objektivisme (positivism) berpandangan bahwa pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak berwujud (intangible)
Burrel dan Morgan memandang bahwa filsafat ilmu harus mampu melihat keterkaitan antara manusia dengan lingkungannya.
Pendekatan voluntarisme (voluntarism) memberikan penekanan pada esensi bahwa manusia berada di dunia ini untuk memecahkan fenomena sosial sebagai makhluk yang memiliki kehendak dan pilihan bebas (free will and choice)
Pendekatan determinisme memandang bahwa manusia dan aktivitasnya berpengaruh terhadap metodologi yang akan digunakan.
Metodologi dipahami sebagai suatu cara menentukan teknik yang tepat untuk memperoleh pengetahuan.
Pendekatan ideografik menjadi landasan pandangan bahwa seseorang akan dapat memahami dunia sosial dan fenomena yang diinvestigasi, apabila ia memperolehnya atas dasar pengetahuan pihak pertama.
Pendekatan nomotetik (nomotethic) mempunyai sistem baku dalam melakukan penyelidikan yang biasanya disebut sistem protokol dan teknik.

4. Bagaimana Anda melihat perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keperilakuan di jurnal-jurnal internasional?

Pandangan saya dalam perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keperilakuan di jurnal-jurnal internasioanal adalah sbb.Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini.Hal ini ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keperilakuan (behavioral), dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal yang begitu populer yang mengangkat permasalahan akuntansi keperilakuan adalah Behavior Research in Accounting yang diterbitkan oleh American Accounting Association. Di Amerika Serikat sendiri, mata kuliah mengenai akuntansi keperilakuan semakin banyak ditawarkan.Perkembangan ini juga didukung oleh semakin bertumbuhnya riset-riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada dimensi akuntansi keperilakuan.

Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama.Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.

5. Menurut Anda, topik riset apa saja yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan?

Menurut pendapat saya, topik riset yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan adalah sebagai berikut.Banyaknya diversifikasi dalam riset akuntansi keperilakuan menyebabkan tidak mungkin suatu makalah dapat memberikan analisis yang menyeluruh terhadap peluang riset dalam seluruh bidang.Untuk suatu tinjauan menyeluruh dari topik khusus, suatu artikel harus ditujukan secara langsung pada tinjauan yang lebih khusus. Menurut saya, di antara topik riset yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan adalah:

a. Audit
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitan dengan riset yang berorientasi pada keputusan dalam audit adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati terhadap penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atas konsensus penilaian dan konsistensi.
b. Akuntansi keuangan
Secara jelas, pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibadingkan dengan audit menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dalam bidang keuangan.
c. Akuntansi manajemen
Awalnya ini merupakan pertimbangan yang lebih luas dibandingkan dengan riset akuntansi keuangan, dan memungkinkan pencerminan tradisi yang lama yang berbeda dari riset akuntansi keperilakuan dalam bidang audit.
d. Sistem informasi akuntansi
Keterbatasan riset akuntansi keperilakuan dalam bidang sistem informasi akuntansi adalah kesulitan membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun.
e. Perpajakan
Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang perpajakan telah memfokuskan diri pada kepatuhan dengan melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan.
f. Pertumbuhan riset perilaku
Indikasi penting dari pertumbuhan minat dalam pendekatan perilaku terhadap akuntansi merupakan pengaruh dari paradigma perilaku riset.Hasil ini menyatakan bahwa pengaruh terhadap literatur tersebut dapat diperkirakan berdasarkan jumlah identifikasi staf dan minat perilaku.

Read More

Riset dalam Bidang Akuntansi Keperilakuan bab 5

1. Apakah masalah-masalah etika yang dihadapi pada riset keperilakuan?

Jawab:
Masalah-masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah sebagai berikut. Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan panjang hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam penyusunannya pun juga tidak sembarangan. Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk itulah mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang apa itu etika riset.

Apa yang dinamakan etika research dalam ilmu sosial, masih belum terkodifikasi secara jelas karena setiap disiplin ilmu memiliki standar tersendiri, selain bahwa dunia sosial merupakan fenomena yang kompleks dimana manusia merupakan subjek penelitian. Objektifitas, peneliti harus objektif dalam setiap proses penelitian sehingga laporan yang dihasilkan merupakan hasil interpretasi empiris terhadap data bukan interpretasi subjektif peneliti. Sehingga ini dapat menghindarkan bias maupun self-deception. Integritas, peneliti harus memiliki sifat konsekuen dalam setiap tindakan maupun pemikiran ketika meneliti. Kehati-hatian, etika ini diperlukan untuk menghindarkan peneliti terjebak dalam kealpaan dan kesalahan dalam penelitian, seperti mengumpulkan data, menulis hasil wawancara, mencatat data dari korespondensi, dan lain-lain. Keterbukaan, peneliti harus memiliki sifat terbuka terhadap kritik dan masukan mengenai penelitiannya.

Penghormatan terhadap Hak Kekayaan Intelektual, etika ini memberikan guidance agar peneliti menghormati dan menghargai karya orang lain dengan tidak mengutip atau parafrase tanpa izin maupun mencantumkan sumbernya, karena kalau tidak, peneliti telah melakukan plagiarisme. Konfidensialitas, peneliti harus menjamin kerahasiaan data-data yang off the record, selain menjaga kerahasiaan nara sumber yang tidak ingin dipublikasikan. Tanggung Jawab Publikasi, penelitian selayaknya bukan merupakan ambisi pribadi atau untuk kepentingan pribadi semata tapi penelitian selayaknya memberikan nilai manfaat bagi publik, dan untuk itu harus dipublikasikan pada khalayak. Penghargaan pada Kolega, hormati kolega dan perlakukan mereka sama dalam setiap proses penelitian. Tanggung Jawab Sosial, penelitian selayaknya dilakukan untuk memajukan publik dan mencegah kekacauan sosial. Non-Diskriminasi, hindari diskriminasi terhadap co-peneliti dan informan dalam basis seks, ras, etnis, maupun faktor lain yang tidak berhubungan dengan kompetensi dan integritas keilmuan mereka. Kompeten, peneliti harus memiliki kompetensi di bidangnya sehingga penelitian tersebut membuahkan laporan yang kredibel dan maksimal. Kompetensi ini dapat dibangun dengan terus belajar dan memperbanyak referensi yang berada dalam skop disiplinnya. Legalitas, peneliti harus mengetahui aspek-aspek legal yang diatur dalam hukum dan kebijakan pemerintah setempat. Perlindungan Terhadap Manusia, penelitian yang dilakukan jangan sampai menimbulkan bahaya, resiko, dan side-effect terhadap populasi manusia dimana peneliti mengambil sampel penelitian. Konflik Kepentingan, peneliti harus bisa membatasi dan menghindari konflik kepentingan yang mungkin muncul dalam proses penelitiannya, jadilah peneliti yang profesional.

Permasalahan profesi akuntansi sekarang ini banyak dipengaruhi masalah kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan para klien atau masyarakat luas. Misal: skandal Enron yang melibatkan Arthur Anderson, serta skndal Worldcom, Merck, dan Xerox, profesi akuntan di dunia menjadi gempar. Cara yang lebih baik dan ideal dalan mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari kesempatan yang ada selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yng menjadi kekawatiran di dalamnya.

2. Bagaimana desain riset berhubungan dengan temuan masalah?

Jawab:
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain riset berhubungan dengan temuan masalah sebagai berikut. Desain penelitian/riset (research design) merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Melalui desain inilah peneliti dapat mengkaji alokasi sumber daya yang dibutuhkan. Desain penelitian yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, atau mengukur, maka desain penelitian masing-masing adalah desain eksploratif, deskriptif, atau kausal.
Salah satu peranan penting dari riset akuntansi keperilakuan adalah membantu merumuskan masalah yang harus diatasi. Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. Proses perumusan masalah meliputi pula spesifikasi tujuan riset yang dilakukan.
Pada tahapan penentuan desain riset ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, kemungkinan jawab terhadap research questions samapi dengan model analisis yang dipergunakan.

3. Sebagai seorang peneliti, bagaimana anda dapat menangani temuan masalah?

Jawab:
Sebagai seorang peneliti, sikap saya dalam menangani temuan masalah adalah sebagai berikut. Ketika berada dalam proses menemukan masalah, peneliti sering mengalami kendala maupun hambatan-hambatan. Kendala ini terkadang mengakibatkan stres yang dapat menurunkan motivasi saya sebagai seorang peneliti untuk melanjutkan riset/penelitian. Jika ditelusuri lebih terperinci, terdapat berbagai kesalahan yang saya lakukan sebagai seorang peneliti dalam menemukan masalah, karena itu saya harus menghindari dan/atau menangani masalah-masalah/beberapa kesalahan umum yang dapat saya lakukan sebagai berikut.
Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas
Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai dengan data yang tersedia
Peneliti merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset
Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset sebelumnya dengan topik sejenis sehingga masalah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis yang baik
Peneliti memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.

4. Bagaimana data sekunder dan data primer dapat dikatakan valid?

Jawab:
Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.
Data sekunder adalah sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melaui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder. Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh informasi lain selain informasi utama.
Data primer adalah sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimanapun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lama. Misalnya, pengumpulan data melalui cara mengamati perilaku, melakukan survei, atau eksperimen laboratorium.

Dalam menjamin validitas data primer dan sekunder, hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.

5. Apakah seharusnya alat ukur riset valid dan andal?

Jawab:
Alat ukur riset valid dan andal akan dijelaskan sebagai berikut. Tinggi fisik seseorang dapat diukur dengan menggunakan inci atau meter. Hanya ada sedikit keraguan mengenai apakah alat ukur yang digunakan sudah memadai ketika kita mengacu pada tinggi dan berat badan seseorang. Namun, ketika kita tertarik untuk mengukur sifat dan perilaku seseorang, alat ukur apa yang akan kita gunakan? Tidak ada ukuran ataupun skala untuk mengukur sikap kerja atau untuk mengidentifikasikan suatu organisasi atau keberhasilan secara tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengembangkan instrumen risetnya untuk mengukur fenomena-fenomena perilaku tersebut.

Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang sah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang tidak representatif (andal). Dua hal tersebut dinilai dengan validitas dan keandalan.

Validitas mengacu pada lingkup apa yang diukur pada kenyataannya. Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya. Keandalan berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama. Dalam hal itu, peneliti mengacu pada konsistensi  dari suatu alat ukur. Peneliti tergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal.

Validitas ada beberapa jenis, yaitu (1) validitas isi—konsep masalah yang diukur; (2) validitas prediktif—pengujian prediksi perilaku; (3) validitas konkuren—alat ukur kruteria sekarang atau masa lalu; dan (4) validitas konstruksi—pengukuran sesuai dengan teori atau tidak.
Reliabilitas mengacu pada suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.

Hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.

Read More

Pertanyaan dan Jawaban Akuntansi Sektor Publik (ASP)-22

1. Sebutkan Perbedaan antara ASP dengan Akuntansi Sektor Bisnis?

Jawaban:
ASP :
  • Tujuan Organisasi: memberikan pelayanan kepada publik
  • Sumber Pendanaan: pajak, retribusi, sumbangan, subsidi, transfer pendapatan antar organisasi, utang atau obligasi
  • Kepemilikan: kolektif oleh masyarakat
  • Pertanggung Jawaban: masyarakat dan parlemen, badan pengawas, pemerintah pusat/daerah, investor/kreditor, pemberi donor
  • Tolok Ukur: sulit diukur

Akuntansi Sektor Bisnis :
  • Tujuan Organisasi: mencari keuntungan
  • Sumber Pendanaan: modal sendiri, saldo laba, penerbitan saham, obligasi, utang bank
  • Kepemilikan: pemegang saham
  • Pertanggung Jawaban: pemegang saham dan kreditor
  • Tolok Ukur: pencapaian laba


2. Siapakah Perancang Regulasi Akuntansi Sektor Publik di Indonesia?

Jawaban:
Segala peraturan dan perundangan yang mengatur tentang pelaksanaan dan pengelolaan organisasi sektor publik yang ditujukan kepada para pengelola organisasi sektor publik dan pihak-pihak yang terkait dengannya

3.  Jelaskan Pengertian Standar Nomenklatur dan Berikan 2 Contohnya!

Jawaban:
Merupakan daftar perkiraan yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban,  dan pelaporan keuangan pemerintah pusat.
Contoh :
Kode angka atau alfabet urut;
1         Kas
2         Investasi sementara
3         Piutang
4         Cadangan kerugian piutang
5         Persediaan

Kode angka blok; :  
1- 24 Aktiva Lancar
25 – 39 Investasi Jangka Panjang

4. Jelaskan “Organisasi Sektor Publik” dan Sebutkan Jenis2 Organisasi Sektor Publik yang ada di Indonesia?

Jawaban:
Organisasi sektor publik — organisasi yang bersentuhan langsung dengan kehidupan publik, memberikan pelayanan, dan memenuhi kebutuhan publik
Contoh organisasi sektor publik: organisasi Pemerintah Pusat, organisasi Pemerintah Daerah, organisasi Parpol dan LSM, organisasi Yayasan, organisasi pendidikan dan kesehatan, dan organisasi Keagamaan

5. Uraikan Pengertian Perencanaan Publik!

Jawaban:
Perencanaan adalah proses yang dimulai dengan penetapan tujuan organisasi, yaitu menentukan strategi untuk pencapaian tujuan secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

Tahapan :
  1. Penyusunan Rencana
  2. Penetapan Rencana
  3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
  4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Read More