SIFAT DAN KARAKTERISTIK RUMAH SAKIT
Rumah
sakit adalah bagian integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan
kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarkat, serta pelayanan rawat jalan yang
diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan
latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-medik.
Fungsi
utama rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan maupun bagian mata rantai
rujukan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan pengalaman sampai saat ini, pengaduan mengenai
pelanggaran etik maupun malpraktek yang dilakukan oleh dokter tidak kurang 80% terjadi
di rumah sakit. Lagi pula, segal prinsip yang
berlaku di rumah sakit secar proporsional dapat juga diberlakukan di saran
pelayanan kesehatan lainnya.
Sejalan dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, rumah sakit telah
berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan, keagamaan, dan sosial yang murni, menjadi
suatu lembaga yang lebih mengarah dan lebih berorientasi kepada “bisnis”,
terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit
dibawah badan hokum yang bertujuan mencari profit. Rumah sakit merupakan suatu
lembaga yang padat modal, padat karya, dan padat ilmu serta teknologi, dimana
untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang tinggi, diperlukan
profesionalisme yang andal dalam hal pengelolaan lembaga bisnis yang modern.
Kewajiban
setiap insan kesehatan adalah mensosialisasikan pengertian rumah sakit sebagai “unit
Sosio-Ekonomi”, sehingga persepsi masyarakat bisa berubah. Sosialisasi dikalangan insan
kesehatan sendiri dan para insan rumah sakit sangat diperlukan. Sebagai contoh, para dokter dan para perawat tidak boleh menganggap
rumah sakit sebagai lahan untuk mencari nafkah semata, apalagi rumah sakit
dianggap sebagai tambang emas untuk menghimpunkekayaan. Rumah sakit sebagai lahan pengabdian profesinya masing-masing
merupakan pengabdian yang sepantasnya bag setiap insan kesehatan atau insan
rumah sakit.
PERTANGGUNGJAWABAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
Pembangunan
kesehatan dimasa mendatang sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia
yang ada di daerah. Kecenderungan yang terjadi adalah meningkatnya peran pihak ketiga
dalam mengatur pembiayaan kesehatan melalui sistem asuransi, baik publik maupun
swasta. Keadaan ini juga akan semakin
berkembang di Indonesia dimasa yang akan dating bila perdagangan antar negara
menjadi semakin bebas.
Sebagai
bukti pertanggungjawaban unit pelayanan rumah sakit pemerintah daerah, setiap
unit rumah sakit berkewajiban memberikan laporan akhir sebagai bukti pertanggungjawaban
atas pelaksanaan kegiatan usaha selam periode pelaporan. Laporan tersebut meliputi laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan pengeluaran ke
pemerintah daerah setempat.
Secara lebih
luas, tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah rumah sakit dapat mempunyai
siklus aktivitas sebagai berikut :
·
Menyelenggarakan
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kepada umum
·
Menyelenggarakan
pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan para medis, baik yang diselenggarakan
sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya,
·
Mengadakan dan
melakukan penelitian.
JENIS – JENIS ANGGARAN RUMAH SAKIT
1. Anggaran modal
Adalah
anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam perencanaan penambahan modal. Anggaran ini berisi daftar modal proyek yang
diajukan selama tahun yang akan datang. Dampak anggaran tersebut mencakup seluruh pengeluaran aktiva yang
terencana selama setahun.
2. Anggaran kas
Adalah
anggaran yang tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas meliputi saldo tunai
dan saldo rekening giro bank yang dimiliki entitas, serta elemen-elemen lainnya
yangdapat dipersamakan dengan kas. Anggaran kas sangat
terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
3. Anggaran pelaksanaan
Adalah
anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan. Anggaran pelaksanaan terdiri dari tiga komponen :
a. Penerimaan
b. Biaya dan
pengeluaran
c. Pengukuran
hasil
AKUNTANSI RUMAH SAKIT
Secara
operasional manajemen keuangan di Rumah Sakit harus dapat menghasilkan data, informasi
dan petunjuk untuk membantu pimpinan Rumah Sakit dalam merencanakan, mengendalikan
dan mengawasi seluruh kegiatan agar mutu pelayanan dapat dipertahankan/ditingkatkan
pada tingkat pembiayaan yang wajar.
Akuntansi
ialah suatu sistem yang merupakan salah satu pokok kegiatan dalam manajemen keuangan
yang terdiri dari kegiatan mencatat, mengklasifikasikan dan menyimpulkan semua transaksi
dan kejadian-kejadian dalam suatu organisasi yang menyangkut keuangan, sehingga
didapatkan suatu data atau informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Hasil akhir dari
akuntansi adalah laporan keuangan yang berbentuk :
a. Neraca
(Balance sheet)
b. Laporan
keuangan (Income statement)
c. Laporan
perubahan keuangan.
Ditinjau dari
segi pembukuan, akuntansi dibagi menjadi 2 sistem yang sangat penting yaitu :
a.
Sistem Cash Basis atau Kas Stelsel, Yang telah dipakai oleh pemerintah kita
termasuk RS Pemerintah. Dalam sistem ini hanya dicatat “penerimaan” dari
pengeluaran uang, sehingga sebetulnya sistem ini sangat sederhana, mudah
dikerjakan dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Di samping itu pengawasan menjadi
lebih mudah. Penerimaan akan dicatat jika telah
diterima uang dan pengeluaran dalam satu tahun anggaran yang ditentukan.
b. Accrual Basis, Pada sistem ini transaksi dan peristiwa diakui
pada saat kejadian, bukan pada saat hak diterima atau dibayar, dan dicatat
serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Dengan kata lain penghasilan
diakui pada saat penyerahan barang/jasa, bukan pada saat kas diterima; dan
biaya diakui pada saat terjadinya, buka pada saat kas dibayarkan. Dengan metode
aktual, harta daki ui pada saat diperoleh kepemilikannya.
KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI
Kualitas informasi akuntansi
Laporan
keuangan ditujukan agar dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan adanya tuntutan kualitas
informasi tertentu yang bersifat :
- Dapat dipahami
- Relevan yaitu
bermanfaat bagi peramalan dan penegasan keputusan
- serta evaluasi masa lalu
- Handal
(reliable) yaitu penyajian jujur, substansi mengungguli
- bentuk, netralitas, pertimbangan sehat dan lengkap.
- Berdaya banding
(comparability)
Oleh
karena itu kebijakan akuntansi yang dianut harus konsisten, namun bila ada alternative
lain yang lebih relevan dan andal konsistensi ini tidak perlu dipertahankan. Hanya perubahan tersebut
perlu diberitahukan kepada pembaca laporan keuangan.
Kendala terhadap terpenuhinya kualitas umum
dari informasi di atas antara lain :
o Ketepatan
waktu; Laporan yang tertunda dapat menghasilkan informasi yang kurang
relevan. Sebaliknya untuk menghasilkan informasi yang tepat
waktu seringkali mengurangi keandalan informasi. Untuk
mengimbangkan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan
merupakan pertimbangan yang menentukan.
o Keseimbangan
biaya dan manfaat; Biaya membuat informasi jelas harus lebih rendah dari
manfaatnya. Pertimbangan ini jelas berdampak pada cara
pencatatan dan penyajian laporan akuntansi yang dipilih.
ASUMSI AKUNTANSI
a.
Dasar akrual
b.
Kesinambungan
(going concern)
c.
Kesatuan ekonomi.
dalam akuntansi, organisasi usaha dipandang sebagai
kesatuan ekonomi yang terpisah dari pemilih/pendiri dan unit organisasi
lainnya.
d.
Transaksi bebas, Transaksi
akuntansi lebih diasumsikan selalu terjadi di antara pihakpihak yang bebas yang
sanggup melindungi kepentingan. Dengan demikian, harga yang terjadi dari
transaksi tersebut adalah harga yang objektif.
e.
Pengukuran dalam
nilai uang. Akuntansi menggunakan uang sebagai denominator umum. Akibatnya
hanya faktor/transaksi yang dapat dianjurkan dalam nilai uang yang dicatat dan
dilaporkan dalam akutansi. Selain itu, dalam akuntansi uang diasumsikan
merupakan ukuran yang stabil, sehingga perubahan nilai beli dari uang
diabaikan.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Merupakan
pedoman/acuan dalam penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) 1994.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan
akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip dasar-dasar, konvensi, peraturan dan
prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Dalam Rumah Sakit Swadana telah berlaku kebijakan akuntansi Rumah
Sakit dengan menggunakan cash basis dan accrual basis yang sementara berjalan paralel.
Dalam mengatur
rumah sakit dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital), Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansi yang
dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar
Akuntansi Keuangan).
2. Rumah Sakit yang
Dikelola Pihak Pemerintah (Public
Hospital), Dalam hal ini,
pelaksanaan akuntansi dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikem
bangkan oleh Govermenttal Accounting Standards Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi
Pemerintah).
EmoticonEmoticon