Tugas Ringkasan Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan factor ang sangat penting di dalam mempengaruhi prestasi organisasi karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama yang dapat mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah suatu proses yang meliputi 3 faktor yaitu: pemimpin, pengikut, dan factor situasi. Ketiga factor tersebut menghasilkan suatu prestasi dan keputusan.
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Parapemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi, ataumasyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun juga, kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer
a.       Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruhpada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut.Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Menurut Andrew Daldlin Kepemimpinan adalah: “suatu uasaha yang mempengaruhi orang/antar perseorangan lewat proses komunikasi untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan.”
b.       Fungsi-fungsi kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertamapendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“groupmaintenance”) atau sosial. Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantukelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.


Seorang pemimpin harus mempunyai ciri-ciri:
·        Dicintai dan disegani bawahan
·        Kemampuannya rata-rata lebih menonjol
·        Mampu mengarahkan dan menggerakkan bawahan
Sifat-Sifat Kepemimpinan
·        Tidak egoistis
·        Jujur dan Adil
·        Mempunyai perhatian kepada bawahan
·        Mempunyai keteladanan
Hal-hal yang harus di miliki oleh pemimpin:
·        Pengalaman
·        Kepandaian
·        Tanggung jawab penuh
·        Cerdas
·        Komunikasi yang baik kepada bawahan
·        Berwibawa
·        Mampu memberikan motivasi
Prilaku Kepemimpinan
Kepemimpinan yang berhasil tergantung pada prilaku, keterampilan, dan tindakan yang ketat, untuk itu pemimpin haruslah mempunyai keahlian diantaranya:
1.      Keahlian Teknis
2.      Keahlian Hubungan dengan Manusia
3.      Keahlian Konseptual
Prinsip-prinsip Manajemen yang Baik
1.      Menggunakan keahlian dalam proses interaksi yang saling tergantung
2.      Komunikasinya bersifat terbuka
3.      Memberikan partisipasi dan memecahkan permasalahan dalam proses pengambilan keputusan
4.      Penggunaan SDM berdasarkan pada kelompok kerja
5.      Menetapkan tujuan bersama
6.      Saling terbuka dan membangun


Pendekatan Kontingensi Mengenai Kepemimpinan
1.      Model Kepemimpinan Situasional, Model ini menjelaskan bahwa para manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respons terhadap berbagai karakter dari orang-orang yang menjadi bawahannya seperti pekerja, pengalaman, keahlian, dan kesanggupan dalam tanggung jawab.
2.      Model LPC (Last Preferred Cowoker), Model ini menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan beragam dan tergantung kepada kecendrungan situasi yang terjadi.
3.      Model Jalan Tujuan (Path Goal Theory), Dalam model ini ada dua hal yang perlu mendapat perhatian dari model jalan tujuan ini, yaitu perilaku pemimpin (Leader Behavior), dan factor situasi (situational factors)
4.      Model Vroom-Yetton-Jago (VYJ, Model ini memfokuskan hanya pada tingkat partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan.
Gaya Perilaku Kepemimpinan
1.      Perilaku Instrumental, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemahaman struktur kerja.
2.      Perilaku Sportif, yaitu memberikan pertimbangan perhatian pada bawahan
3.      Perilaku Partisipatif, yaitu informasi/gagasan dari bawahan dalam memutuskan suatu kelompok kerja.
4.      Perilaku Berorientasi Prestasi, yaitu meningkatkan prestasi kerja dalam satu kelompok kerja.
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. In imembantu untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat danmembuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan yang tersedia.Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas di muka dalam bab ini, akan membantuuntuk mengidentifikasikan, perilaku kepemimpinan yang paling tepat.






WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Wewenang dapat diperbandingkan dengan sistem syaraf pada manusia. Tanpa otak dansyaraf, tubuh manusia tidak dapat berfungsi. Tampa suatu sistem wewenang, suatuorganisasi juga tidak dapat berfungsi. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukansesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agartercapai tujuan tertentu.Kekuasaan (power) sering dicampur adukan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan danwewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hakuntuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

Ada banyak sumber kekuasaan. Yaitu :
1.    Kekuasaan balas jasa (reward power).
2.    Kekuasaan paksaan (coercive power).
3.    Kekuasaan sah (legitimate power).
4.    Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power).
5.    Kekuasaan panutan (referent power).
6.    Kekuasaan ahli (expert power).

Delegasi Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formalkepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah prosesdi mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yangmelapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1.      Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2.      Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atautugas.
3.      Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung jawab.
4.      Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses danmanajer tidak sukses.
Tujuan dari Fungsi Pengawasan
Griffin (2000) menjelaskan bawha terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan. Keempat tujuan tersebut adalah:
1.      Adaptasi lingkungan, tujuannya adalah agar perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik lingkungan yang bersifat internal maupun lingkungan eksternal.
2.      Meminimalkan kegagalan, ketika perusahaan melakukan kegiatan produksinya perusahaan harus dapat meminimalkan kegagalan agar produksi dapat dilakukan.
3.      Meminimumkan biaya, selain meminimalkan kegagalan perusahaan juga harus dapat meminimumkan biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksinya tersebut.
4.      Mengantisipasi kompleksitas dari organisasi, agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan organisasi yang kompleks.
Langkah-langkah dalam Proses Pengawasan
1.      Penetapan standard an metode penilaian Kinerja
2.      Penilaian Kinerja
3.      Penilaian apakah kinerja memenuhi standar atau tidak
4.      Pengambilan tindakan koreksi
Sentralisasi Versus Desentralisasi
Faktor penting lainnya yang menentukan efektivitas organisasi adalah derajat sentralisasiatau desentralisasi wewenang. Konsep sentralisasi, seperti konsep delegasi, berhubungandengan derajat di mana wewenang dipusatkan atau disebarkan. Bila delegasi biasanyaberhubungan dengan seberapa jauh manajer mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan yang secara langsung melapor kepadanya, desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncakmendelegasikan wewenangke bawah ke divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuanorganisasi tingkat lebih bawah lainnya.Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatuorganisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan danpembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.Keuntungan-keuntungan desentralisasi adalah sama dengan keuntungan-keuntungandelegasi, yaitu mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusankarena dilakukan dekat dengan permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan membuat lebih fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatankeputusan.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi
1.    Filsafat manajemen.
2.    Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi.
3.    Strategi dan lingkungan organisasi.
4.    Penyebaran geografis organisasi.
5.    Tersediannya peralatan pengawasan yang efektif.
6.    Kualitas manajer.
7.    Keaneka-ragaman produk dan jasa.
8.    Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya.


EmoticonEmoticon